AMBON, Ambontoday.com -Kota Ambon kembali mengalami deflasi sebesar 1,45 persen bulan Juli 2018. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk kepada wartawan saat rilis di Kantor BPS Maluku, Kamis (2/8/18).

Deflasi di Kota Ambon terjadi akibat penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,27 pada Juni menjadi 127,40 pada Juli 2018.

Ia menyampaikan, inflasi tahun kalender Kota Ambon pada Juli 2018 sebesar 1,28 persen, inflasi tahun ketahun yaitu Juli 2019 terhadap Juli 2017 sebesar -2, 56 persen. Menurutnya, deflasi Kota Ambon terjadi karena adanya penurunan IHK pada dua kelompok pengeluaran yakni pada kelompok bahan makanan sebesar 4,80 persen dan pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,42 persen.

“Inflasi terjadi pada lima kelompok pengrluaran yakni kelompok makanan jadi, muniman, rokok dan tembakau sebesar 0,65 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,15 persen, kelompok sandang sebesar 0,35 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,25 persen dan pada kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga sebesar 0,53 persen,” jelasnya.

Pada Juli 2018, komoditi-komoditi dalam paket komoditaa IHK Kota Ambon yang mengalami kenaikan harga memberikan sumbangan atau andil terhadap inflasi Kota Ambon sebesar 1,1570 persen.

“Sedangkan komoditi-komoditi yang mengalami penurunan harga memberikan sumbangan atau andil bagi inflasi Kota Ambon sebesar -2,6074 persen,” katanya. Dikatakan Hutautuk, komoditas yang dominan menyumbang deflasi di Kota Ambon adalah ikan layang, angkutan udara, aikan selar, ikan akalang asap dan lemon cina. “Komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Ambon adalah tarif pulsa ponsel, kangkung, cabai merah, cabai rawit dan kontrak rumah,” tutupnya. (AT-009)

Print Friendly, PDF & Email
Spread the love