100 hari kerja, Kades Lingat Wujutkan Visi Dan Misi

Before content

Saumlaki, ambontoday.com – Mencerdaskan anak bangsa yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) sesuai visi dan misi pemerintahan sekarang mulai terwujut dengan dukungan pada aras pemerintahan desa, dimana Kepla desa (Kades) Lingat Adolf Lethulur dalam visi dan misi serta program kerja 100 hari pasca dirinya dilantik sebagai Kades, dirinya konsen dengan pembangunan infrastruktur pendidikan yang representatif.

Janji itu ditepati dalam masa kerja 100 hari, dimana Lethulur melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) KKT dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga Dinas Pendidikn dan Kebudayaan Pemrov Maluku, hasilnya terjawab sudah.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemda KKT dan Pemrov Maluku, sudah bisah mengakomodir permintaan kami, dengan mengeluarkan ijin operasional bagi SMA Negeri 17 Selaru, karena dalam kurun waktu lima hari semua terjawab sesuai dengan permintaan,” ujar Kades diruang kerjanya Jumat, (26/8).

Lanjut Kades, bangunan sekolah representatif belum ada, namun pihaknya sudah mendapat ijin dari Pemda KKT Bupati Petrus Fatlolon dan  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KKT untuk memakai gedung SMP Negeri 3 Seluruh sementarah untuk proses belajar mengajar, ijin operasional itu diserahkan langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku DR. Husein. Namun tidak menutup kemungkinan balai desa juga sudah pihaknya serahkan ke sekolah agar bisa dipergunakan dalam kegiatan apa saja menyangkut kepentingan sekolah. 

“Saya bersyukur sekolah ini bisah beroperasih sehingga, dapat membantu masyarakat di Kecamatan Selaru terlebih keempat desa yang ada dibagian selatan,” ungkapnya.

Ditambahkannya, pihaknya sangat berterima kasih kepada seluruh staf desa Lingat, keenam Kades serta seluruh masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan di Kecamatan Selaru, guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang handal.

Baca Juga  Wattimena Terima Draf Revisi Ranperda Negeri dan Rancangan Instruksi Walikota

Kades juga menjelaskan, lokasih pembanguan gedung SMA Negeri 17 Selaru sudah siap dengan luas satu hektar yang telah digunakan dan seluruh administrasinya telah diserahkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku. Kini lokasih pembangunan sudah dibersihkan secara gotong royong oleh masyarakat desa Lingat.

Terkait siswa – siswi dan tenaga pendidik, Lethulur, yang sudah terdaftar sebanyak 48 orang sementara tenaga pengajar guru sebanyak 17 orang sarjana pendidikan khusus dan 3 sarjana administrasi di atur berdasarkan rasio guru menurut peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan Permendikbud nomor, 7 tahun 2007 kemudian nomor, 19 tahun 2017.

Untuk Kepala Sekokah (Kepsek) pihaknya sudah memintah kepada Ibu Anita rangkoratat untuk segera menjawab pagilan dari Provinsi untuk menerima SK defenitif sebagai Kepsek sekaligus berhak menanda tangani data pokok pendidikan (Dapudi) yang di onlinekan ke pusat guna memperoleh nomor pokok nasional sehingga layak menerima bantuan pemerintah selayaknya dengan sekolah negeri yang lain di KKT.

Mewujudkan program 100 hari kerja,  Lethulur ingin buktikan ke masyarakat kalau beliau adalah mantan seorang guru yang peduli dengan pendidikan, mengakhiri tugasnya sebagai pegawai negeri sipil PNS saat itu sebagai sekretaris dinas pendidikan dan kebudayaan kota tual, selain itu juga ia bergerak di bidang pendidikan perguruan tinggi sebagai pengelolah universitas terbuka UT Kota tual akhirnya pengalaman yang dimilikinya dapat juga tercapai di desanya sendiri. (AT/Sony)