AMBON, Ambontoday.com – Event Kreasi Indonesia yang ada di Negara Australia menempati posisi yang strategis. Pernyataan ini disampaikan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy kepada awak media di Ambon saat Ia pulang berkunjung ke Australia atas undangan dari Kementerian Luar Negeri beberapa hari lalu.
Menurutnya, Event Kreasi Indonesia dan promosi Indonesia menempati posisi yang cukup strategis karena sangat dekat dengan Indonesia. Event kreasi ini dari Denpasar itu hanya 3 jam dan konsumsi utama Perth itu ada di ikan, dan selama ini dari masyarakat Australia itu ikannya di impor dari Argentina atau negara-negara Amerika Latin.
“Saya melihat Perth ini menempati posisi yang cukup strategis karena sangat dekat dengan indonesia. dia dari Denpasar itu hanya 3 jam dan konsumsi utama Perth itu ada di ikan dan selama ini dari masyarakat australia itu ikannya di impor dari Argentina atau negara-negara Amerika Latin,” ujarnya.
Dikatakan, dengan jarak yang sangat dekat potensi ikan yang ada di Ambon dapat dikembangkan dengan diimpor ke Perth. Nantinya, akan berdampak baik bagi nelayan yang ada di Ambon maupun Maluku.
“Ini peluang oleh Konsulat Jenderal, kenapa selama ini kita tidak angkat?. Selama ini kan Maluku sudah ekspor ikan dari Ambon ke Denpasar sampai Tokyo, kenapa tidak kembali ke Perth ini salah satu peluang. Untuk itu, saya tidak banyak beriming-iming bagi hal ini, tapi kalau ini bisa didorong saja itu akan sangat membantu nelayan yang ada di Ambon maupun Maluku,” ungkapnya.
Selain itu, dari aspek pariwisata telah diketahui bersama untuk kontribusi wisatawan terbesar ada di Bali dan itu semua berasal dari Australia, dan kalau negara kita bergeser sedikit saja maka bayak keuntungan yang didapatkan.
“Selain memang aspek pariwisata kita tahu kan kontribusi terbesar wisatawan yang ada di bali itu dari australia kalau kita bergeser sedikit saja dia ke daerah-daerah pinggir itu kita mendapat keuntungan,” tuturnya.
Namun, untuk proses impor ikan ke Perth terkendala dengan transportasi. Pasalnya, masih belum ada direct flight yang dapat menangani hal tersebut.
“Sampai sekarang ini belum ada direct flight, maka kemarin dengan Duta Besar Indonesia di China serta dibawa pula beberapa investor China yang mau berusaha bagi pengembangan direct flight,” tuturnya.
Ia berharap, kedepannya direct flight dapat ada untuk melayani transportasi yang ada di kawasan tersebut sehingga dampak yang ditimbulkan akan baik bagi masyarakat yang ada terkhususnya untuk masyarakat Maluku dan Kota Ambon. “Dengan direct flight jadi China, Ambon, Darwin, Australia kemudian Perth nah ini semua lagi diupayakan kalau ini semua jalan bisa kita kirim kita punya ikan paling tidak lewat penerbangan itu,” tutupnya. (AT-011).