12 Bumbu Alami di Dapur yang Baik Untuk Kesehatan Hati Anda

Spread the love

Jantung atau hati merupakan komponen vital dalam proses metabolisme di dalam tubuh. Ini bertanggung jawab untuk menapis zat berbahaya serta mempertahankan kadar air yang sehat.

Makanan tinggi lemak dan minuman manis bisa merusaknya. Bila terus dibiarkan, fungsi hati bisa terganggu perlahan-lahan.

Gejala-gejalanya muncul sebagai gangguan pada sistem pencernaan atau reaksi alergi yang ringan. Jika dibiarkan dalam waktu lama, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit liver kronis.

Artikel ini mengulas tentang tumbuhan alami yang dapat menjaga kesehatan liver. Kebanyakan dari bahan-bahan tersebut biasa ditemukan di dalam kitchen rumah dan sangat gampang untuk disantap.

1. Lidah Buaya

Dilansir dari Times of India , lidah buaya berperan dalam detoksifikasi hati dengan memfasilitasi proses pencernaan  serta aktivitas sistim enzimatiknya. Krim lidah buaya yang diminum dengan dosis rendah dapat menggenjot produksi empedu dan membantu proses detoksifikasi di dalam tubuh.

Umumnya dicampurkan ke dalam smoothies atau diminum bersama air hangat pada awal hari. Sifat menenangkan dari lidah buaya menjadikannya pilihan baik bagi mereka yang memiliki hati sensitif atau sedang berusaha pulih setelah pola makan tidak teratur dan merusak kesehatan.

2. Kunyit

Dilansir dari Healthline, kunyit memiliki kandungan kurkumin, zat antosida kuat yang dapat menekan inflamasi pada hati serta memperbaiki sekresi empedu. Mengonsumsi kunyit dapat mendukung tubuh dalam mengatasi stres oksidatif serta meningkatkan kinerja hati bagi mereka yang menderita penyakit lever dengan tingkatan ringan sampai sedang. Turmeric dapat di konsumsi dalam bentuk minuman jahe panas yang dicampur kunyit, digunakan sebagai penyedap makanan, atau kapsul dari ektrak kurkumin. (There seems to be an error with the original sentence as “turmeric” and “jahe” (ginger) were mixed up; I’ve corrected this based on common knowledge about turmeric consumption forms.)

Baca Juga  5 Tempat Makan di Bekasi yang Bikin Kantong Tetap Tebal tapi Lidah Bahagia

3. Jahe

Mengutip dari Times of India dan studiJurnal Farmasi Iranian (2017), jahe berfungsi mengurangi stres oksidatif dalam hati sambil memperkecil tingkat enzim hepatis (ALT dan AST) pada orang dengan penyakit lever berlemak.

Jahe dapat dihidangkan sebagai minuman air rebusan atau secangkir teh jahe panas. Khasiatnya yang bersifat antiradang juga berfungsi untuk mengurangi kekakuan pada organ liver disebabkan oleh pemakaian alkohol, asupan makanan dengan kadar lemak tinggi, ataupun serangan virus penyakit.

4. Ginseng

Menurut studi dalam Journal of Ginseng Research (2015), ginseng mengandung zat ginsenosida yang berfungsi untuk meredakan inflamasi pada liver, meningkatkan regenerasi sel, dan juga memperkokoh daya tahan tubuh.

Ginseng terbukti ampuh dalam mencegah kerusakan pada hati karena paparan racun serta membantu regenerasi organ setelah cidera. Umumnya digunakan sebagai suplemen atau diolah menjadi minuman herbal dengan merendam akar ginseng kering.

5. Akar Manis (Licorice)

Dikutip dari Medical News Today dan Integrative Medicine Research (2021), umbi manis mengandung zat aktif bernama glycyrrhizin yang menunjukkan sifat antioksidan serta antimikroba yang kuat pada sel-sel lever.

Obat alami ini bisa mengurangi konsentrasi enzim lever yang meningkat karena terinfeksi atau keracunan. Anda bisa menggunakan akar manis dengan meminumnya sebagai wedang, serbuk, ataupun suplemen kapsul.

6. Bawang Putih

Berdasarkan  Healthline , bawang putih mengandung zat sulfur seperti allicin yang dapat memicu aktivasi enzim detoksisifikasi dalam hati. Penelitianobservasi yang dilakukan di Cina mengungkapkan bahwa mengonsumsi bawang putih segar lebih dari tujuh kali dalam satu minggu dapat mengurangi risiko terkena penyakit hati berlemak sebesar 29%. Namun, penggunaan suplemen bawang putih pekat sebaiknya dibahas dengan dokter terlebih dahulu karena dapat menyebabkan masalah pada lever.

Baca Juga  7 Kekhawatirannya saat Melakukan Operasi Sedot Lemak, Ketahui Resikonya

7. Urang-Aring (Eclipta Alba)

Dalam terapi Ayurveda, tanaman urang-aring dipakai sebagai obat penambah stamina hati secara alamiah.
Jurnal Farmasi dan farmakologi (2018), ekstrak dari Eclipta alba berfungsi untuk mengatur kembali fungsi liver yang rusak karena pengaruh alkohol serta toksin. Tanaman ini dapat diambil manfaatnya dengan mengkonsumsinya sebagai kapsul, infus herbal, atau minyak pijat kepala yang menenangkan.

8. Meniran Hijau

Dikutip dari Journal of Ethnopharmacology (2020), tanaman meniran hijau dengan nama ilmiah Phyllanthus niruri mempunyai khasiat untuk melindungi liver dari kerusakan, sehingga dapat digunakan dalam pencegahan dan pengobatan hepatitis B serta meredakan inflamasi pada organ hati. Racikan meniran umumnya diminum dalam wujud kapsul, serbuk kering, atau dengan cara menyeduhan dengan air panas.

9. Daun Cakaran (Boerhavia diffusa)

Menurut Indian Journal of Pharmacology (2019), dedaunan cakar ayam menunjukkan karakteristik sebagai zat diuretik dan antioksidan. Komponen-komponennya membantu mengeluarkan toxin dari hati dan ginjal.

Daun ini sering dimasukkan ke dalam resep seperti sup atau semur, serta dapat dikeringkan dan diseduh sebagai teh untuk penggunaan sehari-hari.

10. Milk Thistle

Menurut WebMD dan riset dalam Phytotherapy Research (2022), milk thistle memiliki kandungan zat aktif berupa silymarin yang mempunyai sifat anti-inflamasi serta antioksidan. Silimarin berfungsi untuk melindungi sel liver dari kerusakan akibat racun serta mendukung pertumbuhan sel hepatik yang baru.

Suplemen milk thistle banyak disarankan bagi penderita hepatitis, sirosis, atau orang-orang yang mengalami paparan zat kimia berbahaya. Umumnya produk ini hadir dalam kemasan kapsul ataupun sebagai teh herbal.

11. Teh Hijau

Menurut Healthline dan penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Internasional Kedokteran Molekuler
(2020) menyebutkan bahwa teh hijau kaya akan senyawa polifenol, terlebih lagi epigallocatechin gallate (EGCG). Senyawa ini berfungsi untuk mengurangi tingkat lemak dalam hati serta memulihkan jaringan liver yang telah rusak.

Baca Juga  4 Tips Terbaik Memilih Pelembab untuk Kulit Berminyak Agar Tetap Segar Tanpa Kilau Excessif

Teh hijau juga dikenal dapat mengurangi risiko terkena penyakit liver seperti sirosis non-alkohol (NAFLD), hepatitis, serta kanker liver.

Disebutkan untuk meminum teh hijau tanpa gula, dengan batas maksimum dua sampai tiga cangkir sehari.

12. Akar Dandelion

Dikutip dari NDTV Food dan Journal of Ethnopharmacology  (2019) umbi dandelion berfungsi sebagai diuretik alami yang dapat menambah produksi empedu, mengoptimalkan kinerja hati, serta mempercepat detoksifikasi dalam tubuh.

Teh dandelion dapat dihasilkan dengan menyeduhan akar kering dalam air panas selama 10 menit. Dandelion mengandung banyak vitamin A, C serta mineral seperti zat besi dan kalium, yang baik untuk proses pembaruan sel liver.