Meningkatnya KUR Melalui Program KUR Klaster
AMBON, Ambontoday.com- Untuk mengakses keuyngan yang ada di Provinsi Maluku khususnya dari sisi pembiayaan usaha produktiof, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan meningkatkan penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) memalui pengembanagan program KUR Klaster.
Pernyataan ini diakui oleh Kepala Kantor OJK Provinsi Maluku, Bambang Hermanto kepada awak media pada kegiatan Media Update, Kamis (8/3) di Kantor OJK Provinsi Maluku.
Menurutnya, program ini akan diiringi dengan pendampingan dan pemasaran produk yang dilakukan oleh perusahaan ini.
“Perusahaan inti tersebut terdiri dari Perusahaan BUMN, BUMDes atau BUMADes maupun pihak swasta,” ujarnya.
Selain itu, Dia mengatakan, demi peninmgkatan program ini, keterlibatan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku maupun Kabupaten kota juga akan ikut dilibatkan secara aktif dalam pembinaan kredit KUR.
“Program ini telah mendapatkan dukungan dari Presiden RI dalam arahan pada pertemuan tahunan industri Jasa Keungan 2018, sehingga program KUR Klaster ini menjadi proghram Nasional dan juga turut melibatkan Pemda,” ungkapnya.
Dia berharap, program ini menjadi katalisator utama pembangunan ekonomi kerakyatan khususnya ekonomi lapisan bawah.
Lanjutnya menambahkan, penyalur KUR di Provinsi Maluku posisi Januari 2018 menunjukan perkembangan positif. Berdasarkan data yang dihumpun dari Bank- bank penyalur, KUR telah tersalurkan kepada 32.043 debitur sehingga mengalami peningkatan Rp.40,68 Miliar dibandingkan posisi Desember 2017 yang tercacat sebesar Rp. 462,30 Miliar.
“Ini menyebabkan kualitas kredit sedikit menurun, terlihat dari rasio NPL yang tercatat sebesar 2,35 persen sedikit meningkat dari Desember 2017 sebesar 2,08 persen,” ujarnya
Dia menjelaskan, penggunanan KUR oleh UMKM mayoritas masih dimanfaatkan untuk modal kerja usaha, terlihat dari pertumbuhan (ytd) KUR masih didiominasi oleh jenis KUR Mikro-Kredit modal kerja yang meningkat sebesar Rp. 248,88 Miliar dan KUR Ritel- Kredit Modal Kerja sebesar Rp. 107,24 Miliar.
Sedangkan, Porsi penyaluran terbesar berdasarkan jenis KUR berada pada KUR Mikro sebesar Rp. 348,17 Miliar dari total baki debet penyaluran KUR dan KUR Ritel sebesar Rp.154,80 Miliar dari total KUR.
“Program KUR belum seopenuhnya optimal dimanfaatkan pelaku UMKM di Provinsi Maluku, karena target plafon penyaluran KUR Tahun 2017 sebesar Rp. 625,57 Miliar, yang terialisasi adalah sebesar Rp. 470,01 Miliar dari target awal tahun,” katanya.
Tak hanya itu, berbeda dengan awal tahun 2018, target plafon penyaluran KUR meningkat menjadi Rp. 744,44 Miliar dan pada posisi Januari 2018 telah tersalur sebesar Rp. 125,21 Miliar.
Untuk itu, lanjut Hermanto, adanya sinergitas yang kuat antara Pemerintah Daerah, Bank Penyalur adan otoritas dalam mendorong pelaku UMKM mengakses KUR sehingga program KUR dapat dioptimalkan dalam pengembangan sektor UMKM di Provinsi Maluku. (AT-009)