Aksi Katong Peduli Oleh Sebagian DRPD KKT Menilai Pemda KKT Lambat Dalam Penanganan Covid -19

Before content

Ambon,Ambon today.com- Virus Covid 19 Corona harus disikapi serius oleh semua kalangan. Melihat Kondisi KKT yang masi terbilang aman terhadap penyebaran virus Covid 19 sehingga membuat Pemda KKT seakan tidak berkonsentrasi penuh. Sebagian DPRD KKT yang terlibat dalam aksi Katong Peduli menilai Pemda lambat dalam menangani dan mencegah penyebaran virus Corona.

Bermula dari diskusi 24/03/2020,oleh bebrapa Pemuda mengatasnamakan “Pemuda Peduli” sembari meminta kesediaan Ricky Jauwerissa sebagai Ketua Pergerakan Peduli Pemberantasan Virus Covid 19 Corona di ruang Wakil Ketua 2 DPRD KKT Ricky Jauwerissa yang kemudian mengajak dan meminta simpati dari Bapak dan Ibu pimpinan serta anggota wakil rakyat KKT untuk bergabung dengan visi untuk mencegah dan memberantas virus Corona.

Pergerakan yang di gagas selasa,24/03/2020, membahas sejumlah kesiapan biaya serta pengadaan alat yang di perlukan;masker, vitamin c, hand sanitizer, disinfektan, baju pelindung, handscoon mengingat hand sanitizer dan disinfektan dilarang dikirim via pesawat maka akan disesuaikan dengan anjuran WHO menggunakan bahan lokal yang tersedia.

Via Telpon genggam,27/03/2020; Ricky Jauwerissa Wakil Ketua 2 DPRD KKT menyampaikan bahwa kesulitan untuk memperoleh APD di karenakan supplier menghindari pribadi-pribadi yang mencari keuntungan, maka kami sebagian DPRD KKT menggunakan legal Fraksi sesuai SK DPRD tentang penetapan fraksi agar dapat masuk list antrian perolehan APD. Hasil konfirmasi sementara telah di dapatkan 1.100 pcs masker, 500 pasang handscoon serta 1.800 vitamin C dan sedang diusahakan untuk penambahan APD lainnya. Pencarian APD terus diusahakan mengingat seperti masker yang hanya boleh dipakai satu kali per orang per hari. kami menilai Pemda KKT lambat dalam pencegahan ini dikarenakan
“Hingga tadi malam saya berkonfirmasi ternyata sterilisasi dilakukan di pintu masuk ke KKT, contoh UPBU Mathilda Batlayeri ini hanya diberlakukan untuk manusia padahal penyebaran virus Covid 19 pun bisa lewat benda yang merupakan barang bawaan dari penumpang pesawat. Hal ini disebabkan tidak tersedianya sprayer dan cairan disinfektan guna mensterilkan bagasi penumpang dan barang cargo. sesal,Jauwerissa.

Baca Juga  Rayakan Hari Bhayangkara Polres Tanimbar Gelar Pembagian Bansos, Baksos dan Anjangsana.

26/03/2020,Keterlibatan sebagian anggota DPRD KKT dalam aksi “Katong Peduli” pun langsung turun ke jalan dengan menyemprotkan disinfektan dan langsung mensosialisasikan secara lisan bahwa Corona belum ada obat sehingga masyarakat harus ikuti anjuran Pemerintah terkait ;sosial distancing, jangan berkerumun, cuci tangan dengan menggunakan sabun atau handsanitizer.
Dalam aksi tersebut Katong Peduli juga mendapat sumbangan dari Fraksi BERKARYA berupa alat cuci tangan sederhana serta sabun yang dibagikan di beberapa titik keramaian yakni pangakalan taxi, pangkalan ojek dan sebagainya”

Terhadap kelangkaan dan ketidaksiapan peralatan yang memadai untuk mencegah virus Covid 19 maka Pemda harus segera membahas terkait instruksi Presiden nomor: 4 tahun 2020 tentang relokasi APBD terkait perjalanan dinas, pertemuan-pertemuan dan belanja lainnya yang tidak menyentuh langsung terhadap masyarakat.
Dalam pembahasan relokasi anggaran APBD yang dimaksud Pemda KKT wajib melibatkan DPRD dalam ruang sidang Paripurna karena merupakan bagian dari Pemerintahan dan mempunyai fungsi budgeting maka wajib tahu apa strategi dan berapa kebutuhan anggaran terkait pencegahan covid 19 yang sudah disiapkan oleh Pemda KKT.

“DPRD mengundang Pemda KKT tapi kemudian Pemda KKT membalas dengan surat permohonan penundaan”, sesal Ricky.

Lanjutnya,mengingat dan menyadari bahwa RSUD yg dimiliki masih minim maka harapan terbesar seluruh anggota DPRD KKT yaitu KKT harus terhindar dari Covid 19 tetapi melalui strategi dan kebijakan yg baik karena yang baik pasti benar tetapi benar belum tentu baik,pungkas Jauwerissa. (AT/Paet)