Ambontoday.com, Jakarta – Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara yang mendapat dukungan untuk menjadi pusat pengembangan semikonduktor.
Dilansir dari Bisnis.com Wakil Menteri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi dan Lingkungan Jose W. Fernandez telah memilih Indonesia sebagai salah satu dari tujuh negara yang menerima dukungan dari Pusat Semikonduktor. Fernandez meyakini Indonesia memiliki peluang emas untuk memasuki industri semikonduktor abad ke-21 dan mendapat dukungan dari Amerika Serikat berdasarkan UU CHIPS.
“Kami telah mengidentifikasi Indonesia sebagai salah satu dari tujuh negara yang akan mendapat dukungan semikonduktor untuk menjadi semikonduktor hub,” kata Fernandez dalam konferensi pers di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Senin (15 Juli 2024).
Dukungan ini mencakup peluang pelatihan, investasi dari perusahaan semikonduktor AS, dan program pertukaran akademik. Fernández juga menjelaskan bahwa pekan lalu Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengunjungi Indonesia untuk mengkaji ekosistem semikonduktor negara tersebut atas permintaan Amerika Serikat. Pada hari yang sama, Fernandez berbicara dengan pejabat pemerintah Indonesia tentang mineral, perusahaan, dan investor besar. Ia mengatakan terdapat potensi besar untuk kerja sama dengan India di sektor mineral penting, dan diskusi mengenai perjanjian mineral utama sedang berlangsung. Perjalanan ini merupakan kunjungan pertama Fernandez ke indonesia sebagai wakil menteri luar negeri, namun ia mengunjungi Indonesia sebanyak enam kali pada masa pemerintahan mantan Presiden Barack Obama. Alasan seringnya kunjungan ini adalah hubungan yang kuat antara Amerika Serikat dan Indonesia di berbagai bidang seperti perdagangan, pertukaran antar masyarakat, dan energi.
“Hari ini saya banyak berdiskusi mengenai masalah ini dengan rekan-rekan pemerintah saya,” jelas Fernández. Isu yang dibahas antara lain Joint Energy Transition Partnership (JETP), energi, mineral utama Indonesia dan aspirasi Indonesia untuk bergabung dengan OECD. Selain itu, Fernández juga berbicara tentang plastik, polusi, dan negosiasi perjanjian yang sedang berlangsung, dengan semikonduktor menjadi topik utama diskusi.