Ambon, ambontoday.com – Mahasiswa asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang menuntut ilmu di Makasar, Bali dan Manado, ketika tiba dipelabuhan Yosudarso ambon tidak dilakukan isolasi mandiri atau dikarantinakan.
Sekitar 20 mahasiswa asal KKT yang kini berada diruang tunggu pelabuhan yosudarso ambon, mereka bebas berkeliaran di kota ambon, tanpa ada pendampingan oleh pihak petugas kesehatan atau Pemerintah Provinsi Maluku.
Kepada wartawan dikantor gubernur maluku, mahasiswa asal Bali Rosa Ratuanak, mengaku selama dua minggu lamanya tidak ada perhatian dari Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini gugus tugas yang bertugas pada pelabuhan yosudarso ambon.
“Kami sudah dua minggu tidak ada perhubungan untuk kembali ke KKT, karena Bupati mengeluarkan surat edaran terkait Lockdownd di KKT khusus pelabuhan kok kenapa bandara tidak, ada apa ini, apakah melalui bandara ada bisnis besar ya yang dilakukan oleh pa Bupati Petrus Fatlolon” katanya.
Karo Humas dan Protokuler Provinsi Maluku Melky Lohy kepada wartawan seusai menemui mahasiswa asal KKT mengatakan, dari keterangan dan data yang didapatkan, 29 mahasiswa ini, sesuai data, mereka telah dikarantina mandiri, kekeluarga mereka diambon, tetapi mereka ditolak oleh keluarga, kini mereka berada dipelabuhan sambil menunggu perhubungan ke KKT.
“Saya sudah menerima mereka dan mendapat data, akan saya lanjutkan kegugus tugas, untuk ditindaklanjuti” ujar Lohy.
“Harapan kami, semoga persoalan saudara – saudara kita ini secepatnya diselesaikan” harapnya. (AT/lamta)