Angka Kematian Bayi di Maluku Turun 80 Persen

Before content

Ambon, Ambontoday com- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku merilis angka kematian Bayi di Maluku mengalami penurunan senilai 80 persen.

Hal ini diakui Statistik Ahli Madya BPS Provinsi Maluku, Yusuf Tatar Mangaraksa saat penyampaian rilis yang berlangsung di Kantor BPS Provinsi Maluku, Senin (30/1/2023).

Dirinya mengakui, angka kematian bayi terjadi pada penduduk yang berumur 0-11 bulan (kurang dari 1 tahun).

“Angka Kematian Bayi (AKB) menurun signifikan dari 46 per 1000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 30 per 1000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020,” jelasnya.

Lanjutnya, hal ini dipicu oleh adanya peningkatan persentase bayi yang mendapatkan imunisasi lengkap serta peningkatan rata-rata lama pemberian ASI membuat bayi semakin mampu bertahan hidup.

“Hasil Long Form SP2020 tercatat angka kematian bayi di Provinsi Maluku paling tinggi sebesar 40 per 1000 kelahiran hidup terdapat di Kabupaten Seram Bagian Timur. Sedangkan paling rendah berada di Kota Ambon yaitu 21 per 1000 kelahiran hidup,” paparnya.

Tak hanya itu, Dirinya menambahkan,
Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Maluku berdasarkan hasil LF SP2020 tercatat sebanyak 261, artinya terdapat 261 kematian perempuan pada saat hamil, melahirkan atau masa nifas per 100.000 kelahiran hidup.

“Kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh,dan lain lain,” tandasnya. (AT-009)

Baca Juga  Kontraktor Pembangunan Jaringan Sutet Enggan Bayar Hak Warga Waru

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Berita Terkini