Ambon, Ambontoday.com – Untuk mengantisipasi terjadi kelangkaan ikan dipasaran pada saat cuaca buruk maka Dinas Perikanan Kota Ambon bekerjasama dengan Cold Storage yang berada di Eri. Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Perikanaan Kota Ambon, Steve Patty kepada wartawan di Ambon, Senin (5/3/2018).
“Untuk antisipasi kelangkaan stok ikan di Kota Ambon dalam waktu musim tertentu seperti musim pancaroba atau warning dari BMKG bahwa nelayan tidak bisa melaut karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat otomatis berdampak pada stok ikan,” ujarnya.
Ada 3 Cold Storage di Eri yang bekerjasama dengan Dinas Perikanan untuk menyediakan stok ikan jika ikan dipasaran mengalami kelangkaan. Yakni, Dian Samudra dengan harga sewa mencapai Rp 200 Juta, PT Bina Maluku Rp 150 Juta, dan Cold Storage Sumber Rejeki Berkat dengan harga sewa mencapai Rp 160 Juta. “3 Coldstore yang di eri. Dian Samudra 200juta, PT. Bina Maluku Sejahtera 150 Juta, Sumber Rejeki Berkat 160 apabila target 25 persen tidak terpenuhi maka kedepan kita kan lihat lagi,” tuturnya.
Dia menambahkan dengan bekerjasama untuk penyediaan stok ikan maka kelangkaan dan gejolak harga yang terjadi dipasaran akibat ikan yang langka akan dapat diminimalisir. “Ambil contoh kemarin yaitu waktu Onder spot di Coldstorage untuk persiapan tidak ada ikan. hal ini memnga tergantung dari kondisi pancaroba yang mengakibatkan, dan kalau memang stok ada maka mereka akan siap, sekarang kalau kondisi ikan naik maka sudah ada coldstorage yang siap untuk menangani hal tersebut, tapi hasil evaluasi utnuk operasi pasar tidak berjalan karena harga ikan stabil,” tambahnya.
Diakuinya, pihaknya harus tetap menjaga harga stabil sehingga tidak terjadi inflasi pada komunitas ikan yang beredar di pasaran. Dan untuk itu, ketiga cold storage terrsebut harus menyuplai 25 persen ikan ke pasaran untuk menjaga stok ikan dipasaraan tetap ada dan harga tidak mengalami gejolak. “Sehingga hukum pasar berlaku dimana ikan kurang harga naik dan harga naik mengakibatkan inflasi satu komunitas ikan. untuk mengantisipasi jangan sampai gejolak harga ikan, itu memang sudah MoU dengan beberapa Coldstorage di Eri itu harus ada 25 persen untuk menjaga stok pasar lokal dalam beberapa masalah dan kalau tidak dapat menyerap maka akan dikembalikan,” terangnya.
Selain itu, untuk ketiga cold storage yang berada di eri memiliki kontrak yang berbeda-beda. ini dikarenakan sarana produksi yang digunakan pada setiap cold storage yang ada. “Mou antara Pemerintah Kota Ambon dengan 3 Coldstorage di Kota Ambon yang kontraknya berbeda-beda. karena sarana produksi dalam coldstorage yang ditambahkan pihak kedua itu sehingga mempengaruhi nilai sewa, contohnya hanya kita siap bangunan tempat dia siap mesin-mesin otomatis hanya bangunan yang kita siapkan. tetapi ada yang kita sipakan mesin lengkap dengan semuanya yang memiliki sewa berbeda,” ungkapnya.
“Yang paling tinggi nilai sewa nya adalah Rp200 juta sedangkan ada fasilitas pendukung yang ditambahkan.
total 3 coldstore 200+ 150+160 = 510 pertahun. otomatis pemerintah Kota Ambon akan untung karena Pemkot hanya menerima dan pihak kedua adalah bagian mengelola,” jelasnya.
Dikatakannya, hal ini juga dilakukan selain untuk menjaga stok ikan tetap ada tapi juga untuk mendukung Ambon sebagai kota ikan di Indonesia. “Kita harus menjaga pemicu inflasi ikan karena Ambon menuju Kota ikan harus tetap dijaga.pantauan harga ikan beberapa ikan beberapa bulan, sekarang harga ikan stabil karena bnyak stok yang masuk banyak dan juga nelayan juga melaut. coldstorage tampung 100 Ton, jadi untuk operasi pasar hanya dibutuhkan 3-4 ton saja,” tutupnya. (AT-011).