Ambon, Ambontoday.com.- Babinsa kelurahan Wainitu Serma Robby Tiwal didampingi Sertu Julixman, bersama ketua RT 02/006 OSM, kelurahan Wainitu, Jemmy Rettob menyelesaikan perselisihan antara warga secara kekeluargaan.
Perselisihan yang terjadi antara keluarga Domlai (Purnawirana) TNI AD dengan keluarga Titawono seorang anggota TNI aktif, warga RT 02/006 OSM, diselesaikan di kediaman ketua RT, Kamis (16/9/2021).
Menurut Babinsa, dalam hidup bertetangga permasalahan kerap muncul antara keluarga satu dengan yang lain, tetapi harus diselesaikan bukan harus menghindar.
“Dalam hidup bertetangga memang sering muncul percekcokan antara satu dengan yang lain, siapa bilang senk (Tidak) pernah ada? Pasti ada, tetapi ketika ada masalah seperti itu jangan katong (Kita) menghindar, tetapi sepakat untuk bisa menyelesaikan secara kekeluargaan,” jelas Tiwal.
Pada kesempatan itu, Titawono menceritakan penyebab terjadinya cekcok deng Domlai lantaran dirinya yang sedang sakit tidak bisa beristirahat karena anak-anak yang sedang nongkrong di tempat jualan ramai dan berisik sehingga merasa terganggu.
Akibat terlalu emosi, Titawono tanpa sadar sudah mengusir anak anak yang nongkrong diantaranya terdapat cucu dari Domlai.
Tak terima cucunya diperlakukan seperti itu, isteri Domlai langsung mendatangi Titawono dan memarahinya. Disitulah awal cekcok dua tetangga.
Peristiwa cekcok kedua tetangga ini sebenarnya hanya karena miss komunikasi semata, dan juga dikarenakan lokasi tempat jualan.
Namun permasalahan tersebut akhirnya dapat diselesaikan, yang ditandai dengan jabat tangan dan berpelukan oleh kedua keluarga yang berselisih.
Tiwal menegaskan, untuk menyelesaikan masalah tersebut tergantung dari kemauan pribadi masing-masing sehingga dapat diselesaikan secara kekeluargaan, sebagai ketua RT, Babinsa, saat ini hanya penengah untuk bisa menyelesaikan masalah.
Untuk itu dirinya meminta pengertian dari kedua belah pihak yang berselisih untuk menyelesaikan secara kekeluargaan tidak perlu keluar ke mana-mana.
Dijelaskan, kalaupun ada masalah di lingkungan, harus percayakan ketua RT, kalau tidak bisa diatasi baru RT menghubungi pihak keamanan dalam hal ini Babinsa ataupun Bhabinkamtibmas.
Ditempat yang sama ketua RT, Jemi Retob menjelaskan, jabatan RT bukan saja sebagai seorang pimpinan, tetapi sebagai seorang pesuruh yang harus bisa menempatkan diri di tengah-tengah masyarakat.
“Jadi katong menempatkan diri di semua lini sehingga bisa menciptakan suasana harmonis dengan warga. Jangan katong melihat mungkin dekat dengan satu pihak sehingga yang lain mau mendiskriminasi yang lain,” Tuturnya.
Pada kesempatan itu Retob mengajak semua warga agar bisa menyelesaikan persoalan yang terjadi di lingkungan secara kekeluargaan.
Retob juga sempat menyentil terkait dengan peran serta anggota TNI aktif yang ada dilingkungan selama ini terkesan pasif dalam membangun lingkungan RT sekitar.
Menurutnya, anggota TNI seharusnya bisa berbaur dengan masyarakat karena TNI itu berasal dari rakyat dan untuk rakyat, sehingga bisa tercipta kemanunggalan TNI dan Rakyat, namun yang terjadi berbeda.
Diakuinya, bukan saja keluhan yang ada di RT 02/06 saja, tetapi di beberapa RT di OSM yang selama ini menilai banyak sekali anggota TNI aktif tidak pernah terlibat dalam kegiatan Bakti Sosial dengan warga.
Menurutnya, pada saat kegiatan bakti sosial yang dilakukan warga OSM, anggota yang berada di sana tidak pernah mau ikut terlibat.
Pada saat ada mengurus Administrasi, barulah mendatangi para ketua RT, kadang pula para ketua RT juga tidak bisa mengenali mereka.
Untuk itu dirinya meminta kepada Panglima, Danrem, dan Dandim agar menghimbau seluruh anggota TNI baik Purnawirawan maupun anggota aktif untuk bisa berperan bersama masyarakat OSM dalam berbagai kegiatan yang dilakukan di lingkungan