Ambon, Ambontoday.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku menggelar Temu Responden Tahun 2018 untuk membahas perekonomian yang terjadi di era digital. Kegiatan tersebut berlangsung The Natsepa Hotel, Rabu (25/4/2018).
Untuk temu responden yang dilaksanakan dengan tema perekonomian di era digital tersebut, dihadirkan Perbankan, Akademisi, Pelaku Usaha, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede (Narasumber), Sels Direktor Modalku, Sigit Aryo Tejo (Narasumber), Instansi Terkait.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku, Bambang Pramasudi dalam sambutannya mengatakan, perkembangan teknologi dan ekonomi digital sebagai bagian dari percepatan pertumbuhan ekonomi Maluku membuka ruang untuk perkembangan produk dan jasa. Karenanya, seluruh stakeholder harus lebih semangat menembus terobosan yang ditawarkan oleh perkembangan ekonomi terkini.
“Perkembangan teknologi membuka ruang yang banyak bagi kita untuk perkembangan produk dan jasa serta merubah total ekspanti ekonomi,” ujarnya.
Menurut Bambang, perkembangan teknologi informasi yang sangat masif dalam satu dekade terakhir telah mendorong munculnya berbagai aktivitas ekonomi baru berbasis digital dan menyebabkan dua implikasi yang sangat besar.
Dua implikasi tersebut adalah, pertama terciptanya data dan informasi dama jumlah yang besar, dan beragam serta dihasilkan dengan sangat cepat. Kedua, berubahnya peta dan pola perekonomian dengan semakin berkembangnya ekonomi digital.
Diakuinya, perkembangan ekonomi digital dalam satu dekade ini adalah 5.64 persen. Untuk itu, potensi ekonomi digital yang besar ini didasarkan pada data informasi pengguna internet di Indonesia termasuk Maluku saat ini.
“Gubernur BI menilai bahwa berkembangnya ekonomi digital sangat positif sekarang ini. Ekonomi digital dapat membantu efesiensi di sektor ekonomi dan penyerapan tenaga kerja,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, Kedepan peran ekonomi digital akan semakin besar mengacu pada kajian mekansi Indonesia Tahun 2016, dan diperkirakan perekonomian digital akan diberikan nilai tambah sebesar U$115 US atau setara 10 Persen dari prodak domestik kultur Indonesia pada Tahun 2020. “Teknologi digital dipercaya akan membantu penyerapan tenaga kerja hingga 4 Juta orang di Tahun 2025,” tutupnya. (AT-011).