AMBON, Ambontoday.com- Untuk membahas Problem edaran obat sirup di masyarakat, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon menggelar rapat bersama dengan Balai Pengobatan Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan, dan seluruh apotik dan tokoh obat di Kota Ambon.
Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu mengatakan, jauh-Jauh hari Dinas Kesehatan Kota Ambon sudah ke Apotek guna menyampaikan surat edaran dari kementerian kesehatan RI dengan rekomendasi untuk menarik atau tidak menjual lagi obat -obat sirup sesuai edaran tersebut.
“Karena itu, kami puas karena langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan bersama BPOM Cabang Ambon untuk mencegah lebih dini,” katanya kepada media usia rapat yang berlangsung di Gedung DPRD Kota Ambon, Kamis (3/11/2022).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan, sosialisasi telah dilakukan di media sosial sampai ke masyarakat terkait dengan penggunaan obat sirup yang ditarik oleh peredaran.
“Kami juga telah sampaikan lewat surat edaran kepada seluruh apotik dan toko obat di kota Ambon untuk obat sirup itu tidak diresepkan dan dijual,” akuinya.
Kadis Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy banyak yang sudah disampaikan lewat media sosial, disosialisasikan dan yang pertama disampaikan oleh Kemenkes bahwa seluruh obat sirup itu tidak boleh diresepkan dan dijual.
“Ada 5 jenis obat yang ditarik dari peredaran diantaranya Termorex, 3 uni Baby, dan Flurin. Sementara ada 168 jenis obat sirup yang bisa digunakan, tapi masih dalam tahapan menunggu karena dalam penelitian,” jelasnya.
Tak hanya itu, ditambahkan pula dari Kepala BPOM Cabang Ambon, Hermanto, ada produk obat sirup yang sudah diamankan berdasarkan instruksi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Selain itu, sudah dilakukan koordinasi baik di tingkat provinsi sampai di Kabupaten/Kota di Maluku, adapun dengan Polda Maluku.
Lanjutannya, untuk langkah pencegah apabila terdapat kasus BPOM Cabang Ambon sudah menyediakan Laboratorium siap melakukan pengujian. Tapi kita berharap tidak ada kasus.
“Adapun posko gagal ginjal anak yang kami siapkan di seluruh Kabupaten/Kota se-Maluku,” tandasnya. (AT-009).