Ambon, ambontoday.com- Guna membenahi arus lalulintas di seputar jalan Pattimura dan Rijali, Dinas Perhubungan Kota Ambon melakukan rekayasa jalan.
“Kami telah berkoordinasi dengan pihak lantas polresta, terkait dengan rekayasa tersebut. Memang itu ada plus minesnya. Plusnya itu yang pertama adalah keraudit dipertigaan polda itu berkurang karena tidak terjadi klosing dan sebagainya, yang kedua keraudit di Skip itu juga sudah tidak ada karena memang hanya 1 arah di situ. Ketiga, biasanya sepeda motor pakai jalan pintas dari Riijali ke Polda olda dia terobos ke Rijali DPR lurus, tetapi adanya rekayasa itu tidak terjadi demikian,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robby Sapulette kepada media ini via Telephone, Kamis (28/1/2021).
Sedangkan, dari sisi mines adalah terjadi pembebanan arus di ruas jalan Tulukabesi. Yang tadi tadinya arus yang bisa dari situ ke Jalan Pattimura menuju Jalan Rijali hingga Skip dan sebagainya atau dari Batu Meja ke arah skip langsung ke jalan Kakiali trus menuju ke sana sudah tidak bisa lagi.
Sehingga dengan demikian arus lalulintas itu dia harus masuk ke jalan Ahmadyani dan Yan Pais dan ke sultan Hairun, jalan Slamet Riadi dan jalan Panjaitan kemudian ke jalan Tulukabessy dan terjadi pembebanan pada ruas jalan di situ.
“Kami lakukan arus dua arah supaya mengurangi beban atau penetrasi pada ruas jalan Tulukabessy teristimewa pada saat jam puncak,” jelasnya.
Selain itu, ada keluhan dari para pengemudi becak bahwa para pengemudi becak itu untuk ke arah belakang soya menuju Mardika agak panjang rutenya.
“Sekarang kan di jalan Sultan Hairun itu adalah aktifitas bebas becak sehingga becak tidak bisa masuk lewat jalur Sultan Hairun belok kanan menuju Slamet Riadi. Pasalanya, selama ini mereka menggunakan jalan Pattimura belok kiri terus Rijali, Polda belok kiri lagi jalan Kakiali masuk lewat jalan Wr. Supratman baru dia masuk jalan panjaitan ke Tulukabessy menuju Mardika, Batumera dan sekitarnya,” tuturnya.
Menurutnya, rekayasa ini masih dalam tahapan dan nanti akan diadakan evaluasi kerja sama antara perhubungan dengan polresta.
“Sekarang masih dalam konteks pemantauan, bahkan dari dishub juga masih pantau pola rekayasa bagaimana dampak yang ditimbulkan,” tandasnya. (AT-009).
