Ambon,Ambontoday.com_Masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak terus menjadi isu yang perlu perhatian serius, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di daerah-daerah.
Boypoli diberikan pertanyaan Huruf F “Kekerasan terhadap perempuan dan anak Apa dan bagaimana strategi anda dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak”
Dalam sesi tanya jawab terkait kebijakan yang akan diambil untuk menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tanimbar, Boypoli, memberikan jawaban yang langsung mengarah pada akar permasalahan yang ada di wilayah ini.
Dalam tanggapannya, Boy, calon Bupati Tanimbar, menyebutkan bahwa kemiskinan ,rendahnya mutu pendidikan dan Perda tentang perlindungan terhadap anak dan perempuan menjadi faktor utama yang mendorong terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak di daerah ini. Menurutnya,on the spot awak media ini,/18/11/2024.
Kondisi ekonomi yang sulit membuat banyak perempuan dan anak menjadi rentan terhadap kekerasan, baik fisik, psikis, maupun seksual. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan juga memperburuk masalah tersebut, karena banyak pihak yang tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang hak-hak perempuan dan anak serta cara melindungi diri dari kekerasan.
Boy juga menyoroti pentingnya peraturan daerah yang mendukung perlindungan terhadap perempuan dan anak. Ia menyatakan bahwa peraturan daerah yang ada saat ini belum dibuat oleh eksekutif dan legislatif untuk mengakomodir perlindungan secara menyeluruh dengan basis budaya duan lolat. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk memperbaiki dan mengembangkan peraturan yang berbasis pada budaya lokal, seperti Duan dan Lolat yang dapat memberikan perlindungan lebih kepada perempuan dan anak dengan tetap menghormati nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat Tanimbar.
“Strategi kami adalah memperkuat pendidikan dan ekonomi untuk menanggulangi akar masalah ini, serta memperbaiki peraturan daerah yang mendukung perlindungan perempuan dan anak,” ujar Boy dalam menjelaskan programnya.
Menutup pembicaraan, Boy dengan tegas mengajak masyarakat untuk memilih pasangan Boypoli, dengan tagline “Laki-laki Bae”, yang menggambarkan komitmen mereka untuk membawa perubahan nyata dalam perlindungan terhadap perempuan dan anak di Tanimbar.
Dengan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berbasis pada kondisi lokal, pasangan Boypoli berharap dapat mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera di Tanimbar dengan basis budaya duan lolat,(AT/19)