AMBON, Ambontoday.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menggelar Rekonsiliasi angka proyeksi penduduk kabupaten/kota se-Makuku, yang berlangsung di Kemari Hotel Ambon, Kamis (30/3/2023).
Hadir dalam kegiatan dimaksud adalah 15 orang yang tergabung dalam Tim Proyeksi Penduduk BPS se-Maluku dan Bappeda Provinsi Maluku.
Dalam sambutan PLH. Kepala BPS Provinsi Maluku ,Charles Gigir Anidlah menyatakan, proyeksi penduduk akan digunakan untuk perencanaan dan basis penentuan pembangunan.
“Proyeksi penduduk akan memperkirakan jumlah penduduk, struktur umur, dengan asumsi tingkat kelahiran, tingkat kematian,dan pola migrasi yang didapat dari survei atau sensus sebelumnya. Dalam menentukan perencanaan penduduk yang akurat akan lebih baik jika berdasarkan hasil proyeksi,” katanya.
Untuk itu, proyeksi penduduk diperlukan oleh pemerintah dalam penyusunan rencana pembangunan tahunan, jangka menengah, maupun jangka panjang ditingkat nasional maupun regional.
“Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk”, tegasnya.
Sementara dalam materi dijelaskan, Keakuratan proyeksi penduduk, tergantung pada keakuratan perhitungan komponennya.
Memahami penyebab-penyebab dan dampak yang bisa muncul dalam hasil perhitungan tiap komponen, dapat memberikan masukan dalam pembuatan kebijakan, dan penyusunan rencana pembangunan.
Tak hanya itu, Menurutnya, Pemanfaatan data hasil proyeksi dapat digunakan dalam banyak bidang. Untuk bidang pangan, hasil proyeksi penduduk dapat memperkirakan kebutuhan pangan sesuai dengan komposisi penduduk menurut umur. Dalam bidang pendidikan.
“Hasil proyeksi akan digunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru, dan gedung sekolah, sehingga sasaran penting dalam pendidikan dapat terwujud dengan baik dan sesuai sasaran. Di bidang kesehatan, hasil proyeksi dapat memperkirakan jumlah kebutuhan penduduk menurut kelompok umur tertentu, jumlah kebutuhan tenaga medis, obat-obatan berdasarkan umur dan jumlah tempat tidur yang dibutuhkan di rumah-rumah sakit,” paparnya.
Pada segmen ketenagakerjaan hasil penghitungan proyeksi penduduk dapat memperkirakan jumlah angkatan kerja terkait dengan penciptaan lapangan kerja; dan pada bidang Perumahan melalui proyeksi penduduk kita dapat memperkirakan jumlah kebutuhan rumah yang diperlukan.
Mengapa perkiraan ini penting, karena hukum ekonomi meyakini bahwa sumber daya itu terbatas sehingga semua sumber daya harus digunakan se-efisien dan se-akurat mungkin agar kesejahteraan dapat diwujudkan.
Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Oleh sebab itu, peningkatan akurasi pada penghitungan proyeksi penduduk harus diperhatikan dengan seksama.
Penerapan model probabilistik (Bayesian) dapat digunakan untuk mendapatkan nilai upper dan lower hasil penghitungan proyeksi. Proyeksi dengan metode komponen juga akan digunakan untuk mendapatkan proyeksi penduduk pada level kabupaten/kota. Serta, otomatisasi perhitungan melalui platform online diharapkan dapat meningkatkan keakuratan hasil proyeksi penduduk.
“Saya berharap, peserta dapat fokus dalam kegiatan ini dan dapat memperolehkan angka proyeksi penduduk yang akurat. Jangan segan untuk bertanya jika belum mengerti atau paham akan setiap penjelasan yang disampaikan,” tandasnya. (AT-009)