Ambontody.com – Wakil Bupati Buru Selatan Gerson Eliaser Selsily membuka Rembuk Stunting Aksi 3 Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten Buru Selatan demi masa depan generasi anak cucu di masa akan datang.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Serba Guna dihadiri Wakil Bupati selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Buru Selatan, Rabu 24/7/2024.
Turut menghadiri kegiatan tersebut, Plt Sekda Rustam Makatitta, Ketua TP PKK istri wakil bupati Nelly Lopies, Asisten I Ridwan Nyio, Staf Ahli dan sejumlah pimpinan OPD lingkup pemda BurseL.
Dalam sambutan wakil bupati mengatakan, didalam pemerintah saat ini Stunting merupakan aspek yang sangat penting yang harus direspon dalam setiap aktivitas pembangunan terutama sektor-sektor yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan gizi.
Wakil bupati menjelaskan, Kabupaten Buru Selatan telah mengalami kemajuan dimana pada tahun 2022 sesuai survei Status Gizi Indonesia (SGI) terdapat angka Stunting di kabupaten Buru Selatan sebesar 41,6 persen. Dan pada tahun 2023 menjadi 35,5 persen.
“Dengan kata lain angka Stunting menurun 6,1 persen. Angka ini masih membutuhkan kerja keras kita untuk menuju Buru Selatan yang bebas Stunting,” ujar Selsily.
Dikatakan, Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis.
“Stunting dapat di cegat dengan memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1000 hari pertama kehidupan anak, ujar Selsily.
Sebut Wakil Bupati, intervensi Stunting membutuhkan kerjasama lintas sektor dan lintas program.
Jelas Wakil Bupati, terbitnya pertaruhan presiden nomor 27 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting dan pertaruhan BKKBN nomor 12 tahun 2021, tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stuntung tahun 2021-2024, harus mencapai angka 14 persen.
“Dengan demikian dapat menjadi pedoman kita bersama untuk mensukseskan program pemerintah tersebut,” tandas Selsily.
Selsily mengatakan, pelaksanaan rembuk stunting merupakan langkah penting dan strategis bagi pemerintah kabupaten buru selatan dalam upaya penurunan angka stuntung.
“Semua pihak terkait dengan aksi konvergensi intervensi spesifik dan sensitif senantiasa berkerja sesuai tugas dan tanggungjawabnya untuk menjawab tuntutan masyarakat agar terciptanya masyarakat bebas stuntung,” harap Selsily.
Wakil bupati mengaji semua pihak bergandeng tangan untuk menghantarkan kabupaten buru selatan bebas stuntung.
“Demi masa depan generasi anak cucu kita di masa yang akan datang,” harap Wakil Bupati.
Usai memberikan sambutan, Wakil Bupati menandatangani kesepakatan bersama dengan seluruh kepala desa dilanjutkan foto bersama. (Biro BurseL)
.