Akbontoday.com – Safitri Malik Soulisa Bupati Buru Selatan melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) sekaligus Peresmian dan serah terima Bantuan Sosial Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT) kepada 49 Kepala Keluarga di Dusun Waeula Desa Waemasing, Kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan.
Bupati Safitri mengatakan bantuan ini merupakan impian semua orang sejak 2018.
“Banyak sekali, banyak orang yang berjuang ingin mewujudkan mimpi-mimpi kita semua di kabupaten Buru Selatan. Insyaallah Allah membalas kebaikan mereka semua, saya tidak menyebutkan satu-persatu, namun inilah bentuk dari memanusiakan manusia,” ujar Safiri.
Bupati dalam arahannya sebelum menyampaikan sambutannya menghimbau khususnya keoada ibu-ibu yang hadir saat itu bahwa, bantuan perumahan ini merupakan perhatian negara kepada rakyatnya, dan pemerintah daerah adalah kaki tangan negara.
“Dan apabila saya datang lagi ke sini ( di dusun Waeula), anak-anak suda harus memakai seragam sekolah. Kata Safitri, masa depan anak-anak tergantung dari pada seorang ibu,” cap Safitri yang sangat perduli kepada anak-anak.
Dikatakan, dengan adanya Covid-19, banyak sekali program daerah yang kembali lagi ke titik nol.
“Dan ini tidak bisa di selesaikan dengan unsur pemerintah saja, tetapi semua unsur, dari akademisi, dari unsur organisasi masyarakat untuk membicarakan visi misi negara ini, nawa cipta. Dan juga bagian dari visi misi SMS-GES, Bupati sama Wakil Bupati,” ujar Bupati.
Bupati menyebutkan dirinya membawa wartwan agar dapat memberitakan informasi yang seperti begini (KAT) agar pemerintah pusat dapat mengetahui kondisi kehidupan masyarakat Buru Selatan.
“Saat ini suda jauh lebih baik, dulu lebih sengsara. Dulu kita punya uang tapi kalau tidak ada akomodasi sama saja, saat ini mau kemana-mana saya merasa mudah,” jelas Bupati.
Dengan adanya Bantuan perusahaan KAT ini dan berada di depan jalan menambah estetika Desa dan Kota Kecamatan Waesama.
Safitri berharap, bantuan perumahan KAT ini setiap keluarga dapat menanam tanaman bunga-bunga, pemanfaatan pekarangan dengan tanaman yang bermanfaat seperti cili atau tomat, sayuran untuk menambah penghasilan perekonomian keluarga.
“Dari tangan perempuan, anak-anak berhasil atau tidak tergantung dari ibunya,” ucap Safitri.
Olehnya Bupati berharap anak-anak yang berada di perumahan KAT di dusun Waeula ini bisa bersekolah dan bisa mencapai cita-cita mereka.
Bupati juga berharap kepada pihak TNI dan Polri yang berada di Kecamatan Waesama agar membantu menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat khususnya kepada masyarakat yang sering mengkonsumsi minuman keras (sopi) agar jangan lagi. Karena berujung pada tindakan kriminal seperti perkelahian dan pembakaran rumah.
Bupati tak lupa menghimbau kepada Kepala Desa agar masyarakat dapat mengikuti vaksin.
“Saya berharap masyarakat disini bisa vaksin 100 persen, harus bisa agar sehat,” harap Bupati.
Pada sambutan Bupati mengatakan, pelaksanaan kegiatan pemberdayaan KAT di Dusun Waeula ini merupakan hasil penjajakan awal dan studi kelayakan bagi KAT yang dilakukan oleh Dinasti Sosial Provinsi Maluku Tahun 2018 berjumlah 49 kepala keluarga (KK) meliput warga dusun Waeula dan Kilo Meter 5.
“Dan kegiatan tersebut baru terjawab kementrian sosial du tahun 2021,” ujar Bupati.
Yang mana kegiatan ini mengalami perubahan regulasi oleh Kementerian Sosial dengan nama pemberdayaan KAT berbasis stakeholder (P-KAT-Best).
Jelas Safiri, yang mana melibatkan atau menggandeng LKS sebagai mitra pemberdayaan KAT.
“Dimana kegiatan ini memiliki harmonisasi program terdiri dari, pertama, pemberdayaan lingkungan didalamnya terdapat bantuan perumahan pemukiman. Kedua, pemberdayaan administrasi bagi warga KAT meliputi administrasi kependudukan bagi warga KAT (wajib memiliki KTP maupun kartu keluarga),” jelas Bupati.
Kata Bupati patut mensyukuri dengan adanya keterlibatan LKS sebagai mitra pemberdayaan KAT sangatlah membantu peran pemerintah dat hal ini Dinas Sosial.
Jelas Bupati, dalam melakukan kegiatan assessment pendampingan permasalahan atau kebutuhan warga KAT.
“Menyusun perencanaan (rencana kerja) maupun melakukan pendampingan secara langsung bagi warga KAT,” ucap Bupati.
Sehingga diharapkan kedepannya warga KAT dapat terintegrasi dalam Data Terpadu Sesejahtraan Sosial (DTKS).
“Sehingga warga KAT dengan mudah untuk diusulkan mendapatkan program-program perlindungan sosial sesuai kriteria kemiskinannya (PKH-BPNT, KIP, KIS dll),” jelas Safitri berharap.
Pemberdayaan KAT (PKAT) merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk perlindungan hak sebagai warga negara, pemenuhan kebutuhan dasar, integritas dengan sistem sosial yang lebih luas demi tercapainya kemandirian sebagai warga negara.
Adapun jenis bantuan pemberdayaan KAT berbasis stakeholder yang oleh 49 keluarga penerima manfaat (KPM) Dusun Waeula antara lain jelas Safitri, pertama, pemberian jaminan hidup berupa sembako (beras, telur, gula pasir, minyak goreng, kopi/teh, bawang putih bawang merah).
“Bagi warga KAT selama 6 bulan berjalan bagi 49 KPM,” sebut Bupati.
Dua lanjut Bupati, stimulan peralatan kerja (cangkul, gergaji, linggis, parang/arit palu dan sekop).
Tiga, bibit tanaman berupa sayur mayur dan anakan tanaman pala dan cengkeh.
Empat, peralatan rumah tangga (piring makan, gelas minum, sendok, garpu, termos, panci aluminium, wajan, ember dan loyang plastik). Dan Lima, bantuan perumahan pemukiman.
Lanjut Bupati, berdasarkan target yang diharapkan dari Dinas Sosial untuk kedepannya dapat lebih memperhatikan daerah KAT lainnya yang belum di berdayakan.
“Sehingga warga KAT dapat memiliki penghidupan yang layak dan dapat hidup rukun berdampingan dengan masyarakat lain di sekitarnya yang merupakan penjabaran dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati periode 2021-2026,” jelas Safitri.
Masih Safitri, sebagaimana dikemas visi pembangunan daerah yaitu, “meningkatkan kemandirian Buru Selatan secara berkelanjutan sebagai kabupaten yang rukun, adil dan sejahtera berbasis agro-marine”.
Menutup sambutannya Safitri berharap adanya kerjasama dari semua pihak baik pemerintah desa, kecamatan dan pemerintah kabupaten untuk saling bersinergi dalam mempertahankan kesejahteraan warga KAT yang ada di daerah ini. (Biro BurseL)