Ambontoday.com – Anggota DPRD Kabupaten Buru Selatan (Burael) dari Fraksi Partai Golkar Vence Titawael menandaskan bahwa, Kabupaten Buru Selatan saat ini dalam kondisi Darurat Seksual Terhadap Perempuan Dan Anak dan sudah menyusup masuk ke dalam Dunia Pendidikan.
Vence Titawael menyampaikan hal itu dalam Sidang Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Ranperda tentang RAPBD Perubahan Kabupaten Buru Selatan Tahun Anggaran 2022 pada masa sidang III Tahun Sidang 2022, Rabu 12/10/2022.
“Terkait dengan kondisi Buru Selatan hari ini, pak wakil saya mau sampaikan bahwa, Buru Selatan darurat kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak,” sebut Vence Titawael.
Politisi Fraksi Golkar yang sangat vokal di DPRD Buru Selatan ini bahwa dan ironisnya kata dia, kekerasan seksual kepada perempuan dan anak itu telah menjalar ke dunia pendidikan kita sebagaimana yang terjadi di (Dusun) Walafau.
Dusun Walafau Desa Wamkana Kecamatan Namrole adalah salah satu dusun terpencil di Buru Selatan.
“Hari ini semestinya menjadi perhatian serius oleh kita bersama,” tandas Vence Titawael.
Menurutnya, kalau lembaga (DPRD) ini telah mengesahkan Perda terkait dengan Parlindungan Perempuan dan Anak, maka semestinya ini secepatnya didewantakan.
“Ini secepatnya dilaksanakan perda ini sehingga menjadi perlindungan terhadap anak-anak kita perempuan,” ujar Titawael.
Titawael mengatakan, agar Perda tersebut dapat emberikan perlindungan terhadap anak-anak dan perempuan di Buru Selatan ini, termasuk istri-istri kita.
Jika (kita) tidak melakukan (perda) ini kata Titawael, setelah mendengar pidato Bupati perempuan pertama di Maluku yang dibacakan oleh Wakil Bupati tidak ada sedikitpun menyinggung darurat kekerasan seksual terdapat perempuan dan anak.
“Ini ironis pak. Kalau kita mendiamkan hal ini terus-menerus maka hancurlah pendidikan kita karena pelaku-pelaku kekerasan seksual telah menyusup ke sana (dunia pendidikan), ujar Titawael sesali. (Biro BurseL)
.
