Ambon, ambontoday.com – Pemuda asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang merupakan Casis, mendatangi posko relawan covid-19 Himpunan Mahasiswa Pemuda Lelemuku -Ambon (HIMAPEL KKT-AMBON).
Antara nyaman dan cinta sangatlah cocok disandingkan dengan keberadaan 116 orang casis asal KKT di kota Ambon.
Seantero masyarakat KKT di manapun berada sangat mencintai Tanimbar dan ada juga yang merasa nyaman dengan status Kepulauan Tanimbar sebagai zona hijau.
Pemda KKT mengupayakan untuk rakyatnya tetap nyaman di zona hijau tersebut, para casis pun mencintai negerinya sehingga melakukan pendekatan persuasif untuk dapat memperlancar proses kepulangan mereka.
Saat di temui di posko relawan Covid-19 Himapel KKT-Ambon (3/6/20), Marten Saruning asal Tutukembong menyampaikan “Berdasarkan informasi yang di sampaikan oleh beberapa teman-teman casis yang telah berkomunikasi langsung dengan Bupati KKT Bpk.Petrus Fatlolon yang di mediasi oleh ketua Himapel KKT-Ambon Niko A Saulahirwan,SH yang dilakukan melakui via telopon selulernya.
Sesuai Hasil komunikasi, Kata Bupati, “Saya tidak membatasi dan bahkan menyetujui para casis untuk pulang ke Tanimbar asalkan ikut protokol kesehatan, kalau memangnya ada kapal yang ke Tanimbar maka saya siap untuk memfasilitasi para Casis berupa uang tiket kapal. Saya akan membantu sebisanya” kata Fatlolon melalui telepon slulernya.
Merasa terombang ambing dikota ambon, para casis ini, entah mau kemana dan bagimana cara untuk mereka harus pulang ke KKT , sehingga mereka mendatangi posko relawan covid-19 Himapel KKT-Ambon karena mereka sudah tidak tahu mau kemana dan siapa yang bisa membantu mereka berkomunikasi dengan Pemda KKT.
“Kami sangat bersyukur kedatangan kami di sambut hangat oleh Ketua Himapel KKT-Ambon dan Pengurus” kata Saruning.
Lanjutnya, ketika ketum Himapel melakukan koordinasi dengan ketua Komisi C DPR Provinsi Maluku dan beliau siap membantu asalkan Pemda KKT bisa mengeluarkan surat resmi bahwa para Casis di izinkan pulang ke Tanimbar.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapa Bupati karena telah memberikan kemudahan bagi kami mengingat kami sudah 4 bulan berada di kota Ambon dan berproses untuk dapat kembali ke Tanimbar” ujarnya.
Dikatakan, sampai saat ini mereka belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak manapun selama mereka berada di kota Ambon. Ada sekitar 50 orang lebih dari mereka yang telah di usir keluar dari kos-kosan karena tidak membayar uang kos dan kini numpang tinggal dengan sanak saudara.
Ditempat yang sama Thomas Umreskosu asal Lingat, menyampaikan bahwa pengiriman uang dari orang tua pun mulai terhambat kalaupun di kirim maka seadanya saja.
“Kami hendak mencari kerja sebagai buru bangunan dan pekerjaan lain yang bisa menghasilkan uang namun dengan kondisi Ambon sebagai zona merah, jika kami selalu keluar takut terkonfirmasi Covid-19, kami bagaikan buah salamala kama, mau makan mati, tida makan juga mati” bebernya.
“Kami berharap Pemda KKT dalam hal ini Bapa Bupati dapat menepati janjinya sehingga kami pun bisa secepatnya kembali ke Tanimbar untuk bertemu keluarga kami karena mereka sangat mengharapkan kami untuk bisa kembali ke Tanimbar tutupnya”,penuh harapan.(AT/paet)