Saumlaki, ambontoday.com – Menejemen PLN UP3 Saumlaki, saat ini semakin diragukan terkait penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang disubsidikan oleh negara, dimana pihak PLN UP3 saumlaki dudaga melakukan penjual BBM bersubsidi itu.
Dugaan perjual belikan BBM itu ketika ada oknum pegawai kontrak dan satpam yang dipulangkan pihak PLN UP3 kepada vendor yang mempekerjakan kedua pegawai kontrak tersebut.
“Kami pulangkan mereka, bukan karena masalah ilegal oil, namun ada pelanggaran kedisiplinan yang dibuat, sehingga kami pulangkan mereka kepihak vendor,” ujar Anas Asisten Menager keuangan dan umum ketika dihubungi ambontoday.com Senin, (7/8).
Anas mengaku, terkait BBM yang diperjual belikan itu masih dalam proses di internal PLN UP3 Saumlaki, mengingat BBM yang diperjual belikan sudah berkisaran puluhan ton.
Besar dugaan, ada keterlibatan pihak PLN UP3 Saumlaki, mengingat persoalan ini dianggap biasa saja, karena tindakan penjualan minyak bersubsidi tersebut sama sekali tidak ditindak lanjut oleh pihak PLN UP3 Saumlaki ke pihak aparat penegak hukum (APH).
Terkait dugaan BBM yang diperjual belikan ini, pihak APH diminta untuk memeriksa pimpinan PLN UP3 Saumlaki bersama seluruh unsur pimpinan, karena besar dugaan ada keterlibatan mereka, sehingga puluhan ton BBM bersubsidi itu bisah keluar dari PLN ke penadah.
Disisi lain, dengan alasan seringkali mati lampu di wilayah pelayanan PLN Bomaki Saumlaki, karena ada kesalahan teknis atau gangguan jaringan, kemungkinan besar itu hanya kamuflase untuk BBM yang digunakan beberapa menit itu diperjual belikan pihak PLN. (AT/tim)