Dinas DPPKB Kota Ambon Gelar Kegiaatan DASHAT 2023

Before content

Ambontoday.com, Ambon.- Dalam mendukung upaya memerangi Stunting, Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang dilakukan di gedung Katolik Center pada Rabu 15 November 2023.

Acara tersebut dihadiri Ketua TP-PKK Kota Ambon, Lisa M. Watimena yang juga sebagai mama Parenting Kota Ambon, Asisten III Kota Ambon Robi Sapulete, Kepala BKKBN Maluku Renta Rego, Kepala Dinas Kesehtan dr.Wendy Pelupessy, Kadis DPPKB Ir.Welly Patty dan peserta yang merupakan Bayi Balita Stunting.

Dalam laporannya, Kepala Dinas DPPKB Kota Ambon, Ir. Welly Patty menyampaikan, upaya pemerintah dalam memerangi angka prevelensi Stunting kini sedang gencarnya dilakukan di seluruh wilayah di Indonesia termasuk salah satunya di Kota Ambon.

“Upaya ini terus dilakukan dalam rangka pencapaian target Generasi Emas Indonesia di tahun 2045. Untuk itu perlu dipersiapkan keluarga yang berperan untuk menyiapkan generasi yang sehat, cerdas berkarakter.

Melalui BKKBN sebagai Pilot Project dalam upaya memerangi Stunting, kini memilikiTim Pendamping Keluarga dengan program berbasis kegiatan desa dan berbasis kelompok masyarakat yang berperan menfasilitasi terwujudnya keluarga sejahtera.

Atas dasar itulah maka dibuat sebuah rancangan kegiatan yang diberi nama DASHAT (dapur sehat atasi stunting) yang sasarannya adalah menyediakan sumber pangan sehat dan bergizi untuk keluarga beresiko stunting,” jelas Patty.

Sementara itu, Ketua TPPKK Kota Ambon, Lisa M. Watimena dalam sambutannya menyampaikan, pemerintah sangat meprioritaskan program penanganan Stunting saat ini sebagai salah satu program prioritas demi tercapainya generasi emas bangsa di tahun 2045.

Namun upaya pemerintah lewat sejumlah program dan kegiatan memerangi Stunting ini terasa tidak sepenuhnya berhasil tanpa dukungan dari orang tua Balita itu sendiri.

Baca Juga  Jalan Mangga Dua Mahia Dan Farmasi Benteng Masuk APBDP

“Kita semua tahu bahwa stunting ini sangat beresiko bagi bayi balita sejak 1000 HPK. Yang menjadi faktor utama terjadinya stunting dikarenakan orang tua dalam hal ini Ibu Hamil tidak memperhatiakn asupan gizi sejak 1000 HPK sehingga sehingga dalam pertumbuhannya sejak awal, bayi itu sudah beresiko stunting.

Hal ini penting menjadi catatan bagi semua orang tua khususnya Ibu Hamil, sebab peran orang tua dalam menjaga dan memenuhi asupan gizi yang seimbang adalah penentu utama anak terbebas dari stunting,” jelas Wattimena.

Menurutnya, asupan izi yang seimbang itu sanagat penting bagi pertumbuhyan anak secara fisik maupun otak. Dengan menjaga asupan gizi seimbang pada anak maka pertumbuhan anak akan maksimal dan tidak beresiko stunting.

“Memang resiko Stunting ini bukan hanya karena kekurangan asupan gizi saja, ada faktor pendukung lainnya juga yang menjadi sebab akibat munculnya resiko stunting. Sehingga peran setiap keluarga dan masyarakat di dalam satu lingkungan itu juga perlu, sebab ini terkait kebersihan dan sanitasi lingkungan yang baik adalah salah satu faktor penunjang,” ungkap Ketua TPPKK.

Untuk itu, dirinya berharap, lewat kegiatan DASHAT di saat ini dapat memberikan masukan dan pedoman bagi setiap keluarga khususnya Ibu Hamil dalam memperhatikan faktor-fator resiko terjadinya Stunting supaya hal itu dapat dicegah secara dini.

Pada kesempatan itu, Penjabat Walikota Ambon, Boedewin Wattimena dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Kota Ambon, Robi Sapulete menyampaikan, Stunting merupkan persoalan serius yang harus disikapi kedepan, sebab hal ini terkait erat dengan pembentukan kecerdasan dan sumber daya manusia.

Pemerintah Kota Ambon selama sangat gencar dalam memerangi Stunting dengan berbagai progran dan kegiatan kolaborasi anatr instasi, sehingga secara perlahan, angka prevelensi Stunting di kota ini perlahan dapat di tekan.

Baca Juga  Kota Ambon Terima Penghargaan API 2020 Dari KemenPar RI

“Saya berharap, dengan keseriusan dan kerjasama di berbagai sektor dan lini kita mampu meningkatkan angka penurunan stunting. Pemerintah Kota Ambon sangat optimis dan berharap dukungan dan kerjasama semua pihak baik pemerintah dan masyarakat untuk sama memerangi Stunting.

Pemerintah Kota Ambon menargetkan, upaya memerangi dan menekan angka prevelensi stunting di kota ambon sampai dengan tahun 2024 itu bisa mencapai 14 persen. Namun itu membutuhkan dukungan dan kerjasama kita semua,” ungkap Walikota.

Dalam kesempatan itu juga diberikan bantuan berupa Beras dan Susu bagi sejumlah Bayi Balita Stunting.