Dinkes BurseL Launching PMT Berbahan Pangan Lokal Tahun 2023

Before content

Ambontoday.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan melaunching Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal Tahun 2023, berlangsung di ruang aula penginapan Danies Namrole, Jum’at, 21/7/2023.

Kegiatan launching pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal tersebut secara resmi dibuka oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Buru Selatan Umar Mahulette.

Sambutan Bupati Safitri Malik Soulisa yang dibacakan oleh Sekda Umar Mahulette menyampaikan bahwa,pada tahun 2022-2024 Kabupaten Buru Selatan di tetapkan sebagai lokus stunting. Adapun dari hasil RISKESDA sumber data SSGI angka prevalensi stunting di Provinsi Maluku tahun 2021.

Mahulette mengatakan, Kabupaten Buru Selatan menunjukkan angka tertinggi nomor 2 dari 11 kabupaten/kota prevalensi stunting sebesar 39,1% dan dengan harapan target penurunan angka prevalensi stunting seharusnya sebesar 33,07% pada tahun 2022.

Lanjut Sekda, namun berdasarkan hasil survey terjadi peningkatan prevalensi stunting pada tahun 2022 sebesar 41,6 % tertinggi nomor 1 di provinsi maluku.

“Sesuai hasil pengimputan data E-PPGBM tahun 2022 telah mencapai target yaitu 82,7% berdasarkan balita yang datang timbang di posyandu per sasaran balita di wilayah 6 (enam) kecamatan yaitu 13 puskesmas” jelas Mahulete.

Jelas Mahulette, dalam penyelenggaraan intervensi penurunan stunting terintegrasi merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor dan bukan tanggung jawab salah satu Institusi atau OPD saja.

Sekda mengajak semua pihak terus bergerak perangi dan menangani stunting bersama sama dan menurunkan prevalensi stunting di tahun ini hingga 2024 nanti di kabupaten yang kita cintai ini,” ajaknya.

Tambahnya lagi, selaku pengarah dalam tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Buru Selatan akan melaunching salah satu intervensi layanan kesehatan yang berkontribusi besar dan berpengaruh terhadap 1000 hari pertama kehidupan selama ibu mengandung dengan pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal yang merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita dan ibu hamil.

Baca Juga  KNPI Bursel Buka Puasa Bersama Bupati Safitri Malik

“Perlu saudara saudari ketahui bahwa generasi penerus bangsa harus sehat, cerdas kreatif, dan produktif. jika anak-anak terlahir sehat tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas, maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa.

“sebaliknya jika anak-anak terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis, mereka akan menjadi anak dikategorikan pendek dan sangat pendek atau dengan istilah anak stunting,” jelas Mahulette.

Akhiri sambutannya Mahulete mengatakan, dengan peningkatan capaian survey stunting merupakan tantangan bagi bersama, dan setiap OPD terkait harus melakukan rencana aksi, terobosan-terobosan dengan berbagai inovasi program melalui intervensi spesifik dan sensitive dalam mendukung penurunan stunting di kabupaten buru selatan,” tutupnya. (Biro BurseL).