Ambontoday.com, Ambon.- Sandang titel Dokter, Direktur RSUD, dr. Nazarudin tidak pantas disebut orang yang mengabdi untuk kemanusiaan dan tidak memiliki kompetensi menjadi seorang pemimpin.
Pasalnya, semenjak Nazarudin menjabat sebagai Direktur RSUD dr. Haulussy, pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik pemerintah provinsi Maluku itu semakin buruk, baik dari sisi pelayanan kesehatan, keuangan serta perhatian terhadap tenaga medis.
Ini terbukti pada Kamis 7 Desember 2023, pelayanan di RSUD Haulussy nyaris lumpuh total lantaran sejumlah tenaga medis dalam hal ini para Dokter melakukan aksi mogok, dikarenakan sejumlah hak-hak mereka belum dibayar.
Akibat aksi mogok itu, sejumlah pasien menjadi terlantar dan tidak mendapat pelayanan kesehatan sebagaimana mestinya.
Padahal, terkait pembayaran hak-hak tenaga medis, pihak media sudah mencoba mengkonfirmasi hal itu kepada Direktur Nazarudin sejak tanggal 5 Desember 2023 namun dirinya menjawab via telephone bahwa dirinya masih rapat.
“Sebentar pak saya masih rapat, nanti setelah rapat saya hubungi,” jawab Nazarudin singkat.
Namun setelah menunggu sampai tanggal 6 Desember 2023, wartawan kembali melakukan konfirmasi lewat telephone, Nazarudin menjawab dirinya masih rapat.
Sampai kemarin Kamis 7 Desember 2023, wartawan langsung mendatangi RSUD Haulussy dengan maksud mau melakukan konfirmasi langsung dengan Nazarudin, tiba di Rumah Sakit ternyata Direktur Nazarudin belum masuk kantor.
Setelah 15 menit menunggu, tak lama kemudian Mobil Avanza dengan nomor polisi DE 66 tiba di depan pintu masuk loby Rumah Sakit dan Nazarudin keluar dari mobil lalu berjalan naik menuju ruang kerjanya di lantai 2.
Setelah melapor maksud kedatangan di petugas piket di loby, wartawan diminta menunggu sambil petugas piket melakukan koordinasi dengan Nazarudin.
Tak lama kemudian, petugas piket menghampiri wartawan dan mengatakan, “maaf pak kami sudah koordinasi dengan direktur tapi kata beliau tidak bisa ketemu wartawan sebab ada rapat,” kata petugas piket.
Mendapati jawab dari petugas piket, wartawan tidak serta meninggalkan rumah sakit karena merasa curiga dengan alasan Nazarudin.
Benar saja, melalui sejumlah pegawai dan staf yang berada di ruangan lantai 2 tepat dimana ruang Direktur Nazarudin berada, ternyata mereka manyampaikan bahwa tidak ada rapat apapun yang dilakukan direktur Nazarudin.
Ini menunjukan bahwa ternyata Nazarudin adalah seorang Pimpinan dan Dokter Pembohong.
Bahkan menurut pengakuan sejumlah pegawai, akibat aksi mogok para dokter, banyak pasien yang terlantar bahkan ada yang sampai pingsan.
“Iya banyak dokter yang mogok tidak masuk kerja lantaran hak-hak mereka belum terbayar. Sejumlah pasien terlantar bahkan ada yang pingsan,” kata sejumlah pegawai RSUD Haulussy.
Kinerja Nazarudin selama ini memang sudah di kecam oleh pihak DPRD Maluku, bahkan DPRD sudah mengusulkan agar Pemprov Maluku segera menggantikan posisi Nazarudin sebagai Direktur RSUD Haulussy karena karena kinerja yang buruk, tapi sampai saat ini Pemprov Maluku tidak menggubris.
Sejumlah isu beredar, disinyalir Pemprov Maluku enggan mengganti Nazarudin dari posisinya sebagai Direktur RSUD Haulussy terkait agenda Politik kedepan.