Ambontoday.com, Ambon.- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku saat ini terus mengembangkan potensi kelautan dan perikanan di Maluku teristimewa dalam meningkatkan usaha perikanan masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup.
Untuk itu, melalui Bidang Perikanan Budidaya P2HP, terus memacu usaha perikanan masyarakat Maluku di daerah pesisir pada Kabupaten/Kota yang ada di Maluku.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Perikanan Budidaya P2HP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Karolis. W, Iwamony, S.Pi. M.Si kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin 19 Desember 2022.
Menurutnya, saat ini ada sejumlah usaha perikanan masyarakat yang didorong oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku lewat usaha budidaya perikanan Kerambah Ikan.
“Untuk di kota Ambon, ada sejumlah usaha budidaya perikanan berupa Kerambah yang lokasinya di bawah jembatan merah putih, halong sampai di Lata juga ada, kalau total yang ada dalam teluk ambon sebanyak 56 kelompok usaha kerambah.
Kebanyakan dari kelompok usaha kerambah ini membudidayakan ikan bubara, kakap putih dan kerapu.
Selain dibantu dengan menyediakan kerambah, kita juga bantu dengan menyediakan tempat makan, lantaran tahun kemarin akibat Covid 19, para nelayan sulit untuk memasarkan usaha mereka makanya kita bantu dengan membangun tempat makan.
Tujuannya adalah, ketika masyarakat yang ingin mengkonsumsi ikan segar bisa langsung datang ke lokasi ini untuk membayar kemudian para nelayan budidaya akan menyediakan jenis ikan sesuai permintaan dan tentunya masih segar yang langsung diolah untuk dimakan,” jelas Iwamony.
Dikatakan, dua tahun kemarin ketika Covid 19 melanda Ambon dan sekitarnya, pendapatan nelayan dari usaha budidaya ikan kerambah ini tidak berkembang, tetapi pasca Covid 19 sampai sekarang penghasilan mereka cukup meningkat, itu bisa ditanyakan langsung kepada para nelayan di sana.
Selain memberikan bantuan berupa fasilitas usaha, para kelompok nelayan ini juga diberikan pelatihan terutama soal managemen usaha khususnya keuangan.
“Selain dibantu fasilitas usaha, para kelompok nelayan ini juga kita beri pelatihan soal managemen usaha lebih khusus keuangan. Ini dilakukan agar mereka bisa mencatat perkembangan hasil produksi.
Dengan memberikan pelatihan itu, mereka dapat mencatat jumlah produksi dan kebutuhan operasional setiap saat, sehingga jika ada nelayan yang ingin mengajukan pinjaman modal usaha di Bank, tentu grafik perkembangan usaha produksi dalam catatan ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak Bank untuk mengucurkan pinjaman,” terangnya.
Dirinya menambahkan, selain di teluk Ambon, pembinaan kelompok nelayan ikan kerambah ini juga ada di Seram Utara yakni Desa Sawai dan Besi karena dekat dengan lokasi wisata Pantai Ora.
Selain itu, lanjut pria yang biasa di sapa Pak Roy ini, usaha budidaya ikan kerambah ini juga ada di Desa Wael Seram Barat, dan Amahai.
Sementara untuk upaya budidaya di daerah Maluku Tenggara, Kepualaun Aru, Kepualauan Tanimbar sampai ke Barat Daya itu kebanyakan usaha budidaya rumput laut.
“Kenapa di wilayah ini kita focus untuk upaya budidaya rumput laut, karena di daerah ini tergolong banyak ikan sehingga peluang usaha yang kita lihat sangat cocok dan menonjol itu adalah rumput laut.
Selain cara budidayanya yang tergolong mudah dan tidak membutuhkan biaya produksi, budi daya rumput laut ini sangat cepat berproduksi yakni hanya dalam 45 hari saja bisa dipanen, asalkan setiap hari rajin dikontrol dan dibersihkan,” papar Roy.