Dua Daerah Sentra Produksi Holtikultura di Maluku Terkena dampak Hujan Lebat

Before content

Ambontoday.com, Ambon.- Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tauda,SP, M.Si melalui Kepala Bidang Holtikultura, Donald Lekamtompessy,SP, MP menyampaikan, terkait intensitas curah hujan yang cukup tinggi beberapa pekan kemarin, mengakibatkan di beberapa sentra produksi tanaman holtikultura terutama sayuran sangat-sangat terkena dampak akibat curah hujan yang lebat.

Terdapat dua wilayah yang sesuai laporan itu sangat terdampak yakni di Kabupaten Buru dan Kota Ambon.

“Sesuai laporan yang masuk itu, ada dua daerah yang sangat terdampak intesitas curah hujan yakni di kabupaten buru dan kota ambon. Hal ini tentu akan berpengaruh dari segi jumlah produksi saat musim panen nanti karena banyak tanaman yang tergenang air dan rusak.

Sebagaimana kita tahu bahwa tanaman holtikultura ini sangat rentan sekali dengan genangan air, karena untuk jenis tanaman ini ada ambang batas serapan airnnya, tetapi kalau sudah melewati ambang batas maka tentu akan berpengaruh pada tanaman yang kemungkinan bisa gagal panen.

Genangan di areal tanaman ini biasanya karena tidak didukung oleh sistim drainase yang baik di areal tanaman maupun aliran pembuangan limbah,” jelas Lekatompessy.

Menurutnya, sesuai laporan dan data yang masuk dan sudah ditinjau langsung itu untuk wilayah kota ambon itu jumlah lahan yang terkena dampak curah hujan kemarin berjumlah 13,38 hektar, sementatara kabupaten Buru sebanyak 293 hektar lahan dengan tanaman yang berbeda-beda.

“Jadi sesuai laporan dan data lapangan itu untuk kota ambon jumlah lahan yang terkena dampak itu tiga belas koma tiga puluh delapan hektar lahan, sementara kabupaten buru dua ratus sembilan puluh tiga hektar lahan yang terkena dampak.
Ada bermacam-macam tanaman pada lahan itu meliputi sayuran bayam, sawi, kangkung, kacang panjang, tomat, cabai dan lainnya.

Baca Juga  Belajar Tambahan Di Atas Kapal Feri Karam, Pelajar Di Tanimbar Tertangkap

Dampaknya itu macam-macam, ada yang tergenang, ada juga yang tanggul jebol seperti di kawasan waiheru kota ambon,” papar Kabid Holtikulrura.

Terkait kejadian yang dialami petani sudah kita surati masing-masing kabupaten/kota untuk mengidentifikasi dan mengirimkan data kepada kami untuk secepatnya ditindaklanjuti sesuai arahan Penjabat Gubernur saat mengunjungi lokasi tanggul jebol di Waiheru beberapa waktu kemarin.

Lekatompessy mengimbau kepada masyarakat khususnya petani holtikultura agar waspada terhadap dampak fenomena alam yang bisa terjadi kapan saja, terutama dengan memperhatikan saluran irigasi di areal tanaman holtikultura.