Dukung Masohi Sebagai Kota IHK, Tauda Akui Stok Cabai Maluku Cukup Hingga Selesai Idul Fitri

Before content

Ambontoday.com, Ambon.- Menanggapi penetapan Masohi sebagai Kota IHK atau Kota Inflasi sesuai penetapan BPS Pusat pada Januari 2024, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tauda, SP. M.Si didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan, Anwar Wael, SP. M.Si mengatakan, dengan ditetapkannya Masohi sebagai kota IHK maka, di Maluku sudah ada 3 Kota IHK sesuai penetapan BPS Pusat, yakni Kota Ambon, Kota Tual dan Masohi.

Menurutnya, pada dasarnya penetapan Kota IHK ini berhubungan dengan ketersediaan bahan-bahan pokok khususnya pangan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat pada daerah itu.

Demikian keterangan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Ilham Tauda kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa 5 Maret 2024.

“Penetapan kota IHK itu erat kaitnnya dengan ketersediaan bahan-bahan pokok khususnya pangan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu. Terkait dengan dukungan Dinas Pertanian Provinsi terhadap keberadaan Kota IHK adalah Dina Provinsi juga tergabung dalam tim pengendalian inflasi daerah.

Jadi untuk beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi diantaranya termasuk Cabai dan Bawang Merah, untuk itu kita telah dibantu oleh pemerintah pusat sejak 2023 dan tahun 2024 ini mulai beroperasi yakni Pusat Sumber Benih untuk Cabai dan Bawang Merah yang ada di Balai Benih Te;aga Kodok.

Keberadaan Balai Benih ini diharapkan akan mampu mensuplai benih Bawang Merah dan Cabai selama 5 tahun kedepan dimana target produksi benihnya mencapai 5 juta. Melalui keberadaan Balai benih ini kita sudah mampu mendistribusikan sejumlah bibit kepada petani khususnya untuk Cabai,” jelas Ilham.

Kadis juga menyampaikan bahwa Dinas Pertanian Provinsi Maluku sudah membangun koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tengah untuk menyiapkan daerah-daerah sentra, karena Maluku Tengah itu termasuk sentra produksi Cabai dan Bawang merah.

Baca Juga  TIDAK ADA LOCKDOWN DI MALUKU

“Kita juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Maluku Tengah untuk mempersiapkan daerah-daerah sentra sebab kita tahu bahwa Maluku Tengah itu masuk sebagai daerah sentra produksi Bawang Merah dan Cabai di Maluku dan saya sendiri beberapa waktu kemarin langsung meninjau lokasi sentra untuk melihat kesiapan-kesiapan terutama kesiapan petani dalam produksi menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.

Saya melihat sendiri dari sisi ketersediaan produksi Petani bisa tecukupi untuk seluruh Maluku khususnya dalam memnuhi kebutuhan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri,” ungkap Tauda.

Dikatakan, beberapa waktu lalu, Cabai juga sebagai salah satu komoditi pennyumbang inflasi sehingga atas arahan Pak Gubenur Maluku, Murad Ismail, kita melakukan koordinasi dan sinkronisasi khususnya untuk pengembangan perluasan tanaman Cabai di Provinsi Maluku.

“Atas arahan Pak Gubernur kita sudah melakukan koordinasi dan sinkronisasi untuk pengembangan perluasan tanaman Cabai di Maluku, dan itu terbukti bahwa dari sisi kebutuhan kita dibandingkan dengan konsumsi itu sudah bisa mencukupi, bahkan beberapa minggu yang lalau kita mengalami over suplay, dan secara ekonomi ini menyebabkan penurunan harga Cabai di pasaran.

Jadi kalau tingkat produksi Cabai di Maluku ini terjaga dan stok itu tetap ada sehingga kita tidak mungkin mendatangkan dari luar Maluku. Jadi untuk mejaga harga Cabai tetap stabil, kita juga melakukan kerjasama antar daerah di Maluku, seperti kota Ambon dan Maluku Tengah, atau nanti bisa juga Maluku Tengah dengan Kabupaten Malra, atau KKT, MBD dan seterusnya, jadi kita bisa saling mengisi ketersedian stok di seluruh kabupaten/kota di Maluku,” papar Kadis.