AMBON, Ambontoday.com- Berdasarkan data PLN, rasio elektrifikasi listrik di Maluku telah mencapai 97 persen, sedangkan 3 persen belum teraliri listrik, terutama di wilayah 3T, salah satunya Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Beberapa daerah yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia, dinyatakan hingga kini belum bisa menikmati listrik sepenuhnya. Salah satu penyebabnya dikarenakan keterbatasan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Memang kendala yang terjadi di wilayah 3T khusus MBD di kecamatan Romang dan Donashira itu berkaitan dengan BBM.”ungkap Ketua Komisi II DPRD Maluku, Jhon Lewerissa kepada wartawan di Ambon, Selasa 7/11/2023.
Dikatakan, keterbatasan BBM terlihat saat pihaknya melakukan pengawasan ke bumi Kalwedo, apalagi saat cuaca ekstrem.
“Kita temukan di kabupaten MBD tidak ada depot Pertamina, sehingga pasokan BBM semua dari KKT, padahal jarak antara kedua kabupaten itu sangat jauh, kalau musim ekstrem kapal pengangkut BBM tidak bisa kesana. Akhirnya konsekuensi lampu padam karena tidak ada BBM.”tuturnya.
Sebagai tindak lanjut, Politisi Gerindra itu meminta adanya perhatian serius dari semua lintas stakeholder, untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan yang terjadi di MBD.
“Wilayah 3T harus menjadi skala prioritas sesuai dengan instruksi pemerintah pusat, dan menjadi perhatian serius dari PLN. Kita perlu data dari PLN agar komisi II kedepannya berkoordinasi dengan pemerintah pusat,”cetusnya.
DPRD Maluku, kata Lewerissa tetap mendukung upaya PLN untuk terus membangun fasilitas kelistrikan di wilayah Terdepan Tertinggal Terluar (3T), dalam rangka pemenuhan rasio elektrifikasi listrik.
“Sebenarnya persoalan ini bukan saja menjadi tanggung jawab PLN, tetapi semua setholder baik’ itu pemerintah, Pertamina serta instansi lainnya memiliki tanggung jawab yang sama.Bukan saja persoalan kelistrikan menjadi tanggung jawab PLN, tetapi berkaitan dengan listrik banyak hal yang harus berurusan yakni infrastruktur dan BBM menjadi hal yang paling penting,”pungkasnya. (AT-009