FCT Ciptakan Bom Waktu Untuk MBD Dan KKT

Before content

Saumlaki, ambontoday.com – Kisruh semakin melebar pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) memakai pakaian adat Tanimbar dalam sidang tahunan MPR, yang sangat membanggakan masyarakat Maluku terlebih khusus masyarakat Tanimbar.

Kebanggaan itu seakan terbakar sesaat ketika Deputi 1 kepala staf kepresidenan Febry C Tetelepta secara live di salah satu stasion televisi, bahwa pakian adat yang sakral itu berasal dari Tanimbar Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) membuat geram semua pihak teristimewa masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan ini ibarat bom waktu bagi kedua daerah itu.

Kepada ambontoday.com melalui telepon seluler, Tetelepta mengaku, tidak dengan sengaja pernyataan itu disampaikan, karena sangat sibuk terkait dengan kesiapan Presiden dalam sidang MPR dan upacara 17 Agustus 2023.

“Secara pribadi saya minta maaf ya, saya tidak bermaksut untuk menciptakan suasana kemerdekaan saat ini, itu semua terjadi karena saya terlalu cape, sekali lagi saya minta maaf,” ujar Tetelepta.

Dikatakan juga, setelah selesai agenda negara menyongsong hari kemerdekaan, dirinya akan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka besok Jumat, (18/8/2023) di seluruh stasion televisi nasional maupun daerah.

“Adat Tanimbar itu sakral, yang melambangkan spiritualitas masyarakat adat dan saya sama sekali tidak bermaksut untuk menyakiti hati semua basudara di Tanimbar, saya berjanji akan sampaikan permohonan maaf secara terbuka besok ya di seluruh stasion televisi, sekali lagi saya minta maaf,” ungkapnya.

Tetelepta sempat menyebut, dirinya juga bagian dari orang Tanimbar, maupun MBD, sehingga dirinya sangat paham tatanan adat yang ada pada kedua daerah itu, prinsipnya, apa yang terjadi itu bukan sengaja, karena dirinya sangat menghargai adat istiadat yang ada di Tanimbar, semoga leluhur dan Tuhan senantiasa menyertai kita dalam setiap juang dalam membangun daerah bumi duan lolat. (AT/tim)

Baca Juga  DP3AMD Gelar Uji Publik Ranperda Kota Ambon