Februari 2023, Kota Ambon dan Tual Alami Inflasi

Banner Between Post 400x130

AMBON, Ambontoday.com- Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menerangkan Kota Ambon dan Kota Tual mengalami inflasi pada Februari 2023 secara year on year.

Kota Ambon tercatat mengalami inflasi year sebesar 5,64 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 115,85, dan Kota Tual mengalami inflasi sebesar 6,73 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,68.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Asep Riyadi di Ambon, Rabu (1/3/2023) menjelaskan inflasi yoy di Kota Ambon terjadi karena harga berbagai komoditas umumnya menunjukan peningkatan.

Yang mana, katanya, terdapat 11 kelompok pengeluaran, peningkatan indeks terjadi pada 10 kelompok pengeluaran, sementara hanya satu kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yoy.

Ia menjelaskan, kelompok pengeluaran pemicu inflasi yoy yakni tertinggi pada kelompok transportasi sebesar 16,07 persen,diikuti kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,47 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 6,28 persen, kelompok kesehatan 6,12 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman restoran sebesar 4,87 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 3,27 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 2,79 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 2,41 persen, kelompok pendidikan 1,04 persen, dan kelompok perlengkapan, peralatan, pemeliharaan rutin rumah tangga 0,98 persen.

“Satu kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -3,94 persen,” jelasnya

Sementara, untuk komoditas yang dominan dari 10 kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi yoy Februari 2023 yaitu bensin 1,0318 persen, tarif angkutan udara 0,5618 persen, rokok kretek filter 0,4469 persen, rokok putih 0,4402 persen dan tukang bukan mandor 0,3408 persen.

“Sedangkan 5 (lima) komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi mtm Februari 2023 di Kota Ambon yakni tarif angkutan udara 0,4814 persen, cabai rawit 0,3227 persen, tomat 0,0799 persen, kangkung 0,0520 persen, dan lemon 0,0444 persen,” tutupnya.

Baca Juga  Pembangunan Pastori II Jemaat GPM Sohoru Mulai Dikerjakan

Sedangkan, Lanjutnya, inflasi di Kota Tual dipicu oleh adanya kenaikan harga pada 9 kelompok pengeluaran.

“9 kelompok pengeluaran pemicu inflasi yoy di Kota Tual yakni tertinggi pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 20,58 persen, diikuti kelompok transportasi 19,65 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, pemeliharaan rutin rumah tangga 7,48 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 6,16 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 6,55 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 3,24 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 2,21 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 1,08 persen, dan kelompok pendidikan 0,49 persen,” tuturnya.

Selain itu, Dua kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami deflasi yoy pada Februari 2023 di Kota Tual yakni kelompok kesehatan -1,37 persen, dan kelompok komunikasi dan jasa keuangan yaitu sebesar -0,12 persen.

Selanjutnya ditambahkan, untuk 5 (lima) komoditas dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy yaitu tarif angkutan udara 1,2435 persen, bensin 0,6139 persen, nasi dengan lauk 0,5512 persen, rokok kretek filter 0,4251 persen, dan beras 0,3906 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi mtm yaitu tarif angkutan udara 0,2432 persen, rokok kretek filter 0,2211 persen, ikan tongkol/ikan komu 0,1220 persen, nasi dengan lauk 0,1093 persen, dan ikan kakap puith/ikan sikuda 0,0657 persen,” tutupnya. (AT-009)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan