Ambontoday.com, Ambon.- Guna mensukseskan program pemerintah Provinsi melalui instruksi Gubernur Maluku, Murad Ismail yakni “Satu OPD Satu Desa Binaan” maka Dinas Pertanian Provinsi Maluku telah menindaklanjuti dengan menetapkan Desa Binaan yang terdapat pada Desa Waru, Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Maluku, DR. Ilham Tauda, SP. M.Si kepada wartawan belum lama ini. Menurutnya, penetapan Desa Waru sebagai Desa Binaan Dinas Pertanian sudah melalui kajian dan survey.
“Untuk Dinas Pertanian Provinsi Maluku kita sudah menetapkan Desa Waru sebagai Desa Binaan dan itu sudah dicanangkan sejak tahun 2023. Penetapan ini didasarkan pada survey dan kajian terutama dari sisi kebutuhan masyarakat yang ada di sana,” jelas Tauda.
Sementtara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten SBT, Azis Rumadaul saat dijumpai wartawan di Bula pekan kemarin mengakui , penetapan Desa Waru sebagai Desa Binaan Dinas Pertanian Provinsi Maluku sudah sejak tahun 2023 lalu.
“Memang benar bahwa Desa Waru telah ditetapkan sebagai Desa Binaan Dinas Pertanian Provinsi Maluku dan itu sudah dilakukan sejak tahun 2023 kemarin, sebelum penetapan terlebih dahulu dilakukan observasi lapangan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku bersama tim dari semua Bidang di lingkup Dinas Pertanian Provinsi Maluku yang turun langsung ke Desa Waru.
Kunjungan saat itu mendapat respons dan sambutan yang hangat dari pemerintah kecamatan Teluk Waru dalam hal ini Camat, pemerintah Desa Waru yakni Kades dan perangkat Desa serta masyarakat Desa Waru.
Setelah kunjungan awal kemudian dilakukan kunjungan Forum OPD di Desa Waru, dan untuk itu baik pemerintah Kabupaten SBT sangat berterimakasih sekali dengan adanya perhatian Pemprov Maluku terhadap masyarakat yang ada di Desa Waru,” jelas Azis.
Dirinya mengakui, setelah penetapan Desa Waru sebagai Desa Binaan, sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan dan merupakan intervensi langsung Dinas Pertanian Provinsi yakni untuk bidang Peternakan yakni bantuan bibit ternak Sapi dan Bantuan bibit dari Bidang perkebunan yakni bibit Pala dan Cengkeh, Holtikultura, Tanaman Pangan dan terkait SDM Penyuluh.
Bidang Peternakan
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Fahmi M. Yusuf, SP.,M.Si kepada wartawan menyampaikan, terkait Desa Binaan di Waru, khusus untuk bidang Peternakan sudah mulai intervensi kegiatan sejak 2023.
“Khusus bidang Peternakan itu sudah ada intervensi kegiatan yang dilakukan sejak tahun 2023 yakni bantuan bibit ternak Sapi. Bantuan bibit ternak Sappi ini kita berikan kepada 2 kelompok dimana masing-masing kelompok itu ada 10 ekor Sapi jadi totalnya ada 20 ekor Sapi.
Sampai hari ini perkembangannya cukup baik dan saat ini kami sedang menunggu konfirmasi dari kelompok masing-masing apakah sudah ada kelahiran atau belum,” jelas Fahmi.
Menurutnya, untuk tahun 2024 ini sementara kita belum bisa menambahkan bantuan ternak Sapi sebab setelah melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Waru, dirinya meminta untuk jangan dulu ada penambahan sambil menunggu hasil perkembangan dari 20 ekor ternak Sapi yang sudah diberikan tahun 2023.
Dirinya berharap agar bantuan 20 ekor ternak Sapi kepada 2 kelompok masyarakat di sana itu dapat di pelihara dengan baik, dijaga dan selalu memberikan informasi terkait perkembangan dan kesehatan setiap ternak. Semoga bantuan ternak Sapi ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Waru kedepan.
Bidang Perkebunan
Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Ir. Batha Gerony Louhenapessy, M.Si kepada media menyampaikan, sejak ditunjuk sebagai Desa Binaan di Desa Waru SBT, pihaknya sudah melakukan intervensi kegiatan berupa bantuan bibit tanaman Pala dan Cengkeh.
“Memang sebelumnya saya bellum menduduki jabatan Kepala Bidang Peternakan, tetapi sesuai laporan yang ada sejak ditunjuk sebagai Desa Binaan Dinas Pertanian Provinsi Maluku di desa Waru, sudah ada intervensi kegiatan melalui Bidang Perkebunan yakni bantuan bibit Pala dan Cengkeh. Bantuan diberikan kepada 40KK miskin dari 86KK dan sesuai laporan bibit tanama itu sudah ditanam di lahan milik Petani.
Sementtara untuk tahun 2024 ini juga ada kegiatan yang sama dan sesuai data tim verifikasi yang turun ke Desa Waru, terdapat 40 hektar lahan dimana masing-masing 20 hektar untuk Pala dan 20 hektar untuk tanaman Cenngkeh. Bantuan tahun 2024 ini nanti akan segera jalan mungkin setelah hari Raya Idul Fitri nanti,” jelas Louhenapessy.
Dikatakan, untuk bantuan tahun 2024 ini kita sudah rencanakan dan bantuan ini akan diberikan sesuai CPCL (calon petani, calon lahan) sesuai nama-nama yang sudah terkonfirmasi.
“Bantuan ini sebenarnya adalah bentuk investasi jangka panjang kepada para petani yang ada di Desa Waru, sebab Pala dan Cengkeh ini setelah ditanam bellum bisa dipanen dalam waktu dekat, karena harus menungu 3 sampai 5 tahun,” ungkap Kabid Perkebunan.
Dirinya menjelaskan, untuk lahan 10 hektar itu di tanam sebanyak 1.200 anakan, kalau 20 hektar berarti 2.400 anakan sehinga total bantuan bibit yakni sebanyak 2.400 Cenkeh dan 2.400 Pala untuk 40 hektar lahan.
Louhenapessy berharap, bantuan bibit tanaman Pala dan Cengkeh ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Waru sehingga menjadi modal investasi jangka panjang yang bisa meningkatkan perekonomian di masa yang akan datang.
Bidang Tanaman Pangan
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Anwar Wael, SP. M.Si menyampaikan, untuk Bidang Tanaman Pangan tahun 2023 kemarin belum ada intervensi kegiatan yang dilakukan nanti di tahun 2024 ini sudah ada perencanaan pemberian bantuan berupa bibit tanaman Ubi Kayu dan Jagung Pulut.
“Untuk tahun 2024 ini kita rencanakan bantuan berupa bibit Ubi Kayu untuk 17 hektar lahan, dan Jagung Pulut untuk 20 hektar lahan. Namun saat pelaksanaan Forum OPD kemarin dan kita turun ke Desa Waru kemudian berdiskusi dengan Kepala Desa serta Warga, ternyata rencana Bidang Tanaman Pangan itu ditolak.
Alasan penolakan itu didasarkan pada beberapa alasan, diantaranya Hama Babi, sehingga kita coba mencari solusi dan menghitung anggaran untuk pembuatan pagar tetapi ternyata cos anggarannya cukup besar.
Untuk itu, tahun ini kita tetap akan melakukan kegiatan tetapi dengan skala kecil yaitu dengan membuat Demplot (percontohan), dan kita juga meminta bantuan Dinas Pertanian Kabupaten SBT membantu biaya pembuatan pagar di areal percontohan, sementara kita akan membantu bibit dan pupuknya,” jelas Anwar.
Bidang Penyuluhan
Kepala Bidang Penyuluhan, Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Uceng Salampessy mengatakan, sejak ditunjuk sebagai Desa Binaan Dinas Pertanian di Desa Waru, maka peran dari bidang Penyuluhan itu difungsikan sepenuhnya.
“Untuk membantu masyarakat dalam menjalankan kegiatan di Desa Binaan, maka peran Penyuluh lapangan itu benar-benar difungsikan, sehingga mereka bisa memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat di sana.
Untuk keterlibatan Penyuluh di desa Waru itu kita manfaatkan Penyuluh lapangan yang ada di Kecamatan Teluk Waru. Untuk itu, para Penyuluh lapangan ini dia harus bisa polyvalent dalam artian dia harus memahami seluruh bidang pertanian, baik peternakan, perkebunan, holtikultura supaya dia bisa memberikan pendampingan kepada masyarakat Tani di Waru,” jelas Salampessy.
Untuk itu, melalui Dinas Pertanian Kabupaten SBT kita berkolaborasi untuk mengupayakan peningkatan kapasitas para Penyuluh lapangan sehingga dalam perannya di Desa Binaan dapat memberikan pendampingan dan edukasi kepada para Petani, papar Uceng.