Intervensi Program Penanganan Stunting Dinas PU Kota Ambon Ada Dua Kegiatan

Before content

Ambontoday.com, Ambon.- Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ambon, Melianus Latuihamallo,ST, MT melalui Sekretaris Dinas PU Kota Ambon, Ivonny Latuputty menyampaikan, intervensi program penangan Stunting melalui Dinas PU Kota Ambon telah berjalan sejak tahun 2022.

Hal ini disampaikan kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu 9 Agustus 2023. Menurutnya, penanganan masalah Stunting melalui intervensi Dinas PU dilakukan melalui dua kegiatan.

“Intervensi penanganan masalah Stunting di kota Ambon melalui Dinas PU telah dilakukan sejak tahun 2022. Ada dua jenis kegiatan yang dilaksanakan yakni Sanisatsi dan Air Bersih.

Untuk kegiatan sanitasi itu dilakukan dengan pembuatan septitank yang terbagi juga menjadi dua yakni septitank individu dan septitank komunal. Untuk septitank individu itu untuk satu kepala keluarga, kalau septitank komunal itu satu untuk beberapa kepala keluarga,” jelas Latuputty.

Menurutnya, untuk pembuatan Septitank itu ada sebanyak 250 KK yang memperoleh bantuan tersebut, dan itu dilakukan khusus untuk lokus Stunting saja sesuai data yang dimasukan oleh Tim percepatan penurunan Stunting kota Ambon.

Untuk tahun 2023 ini, tidak kegiatan Septitank melainkan hanya Air Bersih saja karena itu sesuai penganggaran yang di turunkan.

Sementara itu, Kepala Seksi Penataan Bangunan, Dinas PU Kota Ambon, Rudy Payapo manyampaikan, terkait kegiatan penanganan Stunting untuk kegiatan Septitank tahun 2022 terdapat 5 lokasi diantaranya, Desa Laha, Desa Batu Merah, Kelurahan Waihoka, Kelurahan Batu Meja dan Desa Urimessing.

“Untuk kegiatan ini terdapat di lima lokasi yang ada di kota ambon, dimana secara keseluruhan itu berjumlah 250 KK yang memperoleh bantuan pembangunan Septitank. Untuk seluruhnya itu dibangun septitank individual artinya satu kepala keluarga dapat satu septitank, untuk septitank komunal itu tidak ada.

Baca Juga  11 TK se- Kecamatan Teluk Ambon Ikut Gerak Jalan Santai

Untuk tahun 2023 ini tidak ada kegiatan pembangunan septitank karena tidak ada anggaran. Kegiatan ini kan menggunakan dana DAK jadi kalau anggarannya tidak ada maka tidak dilasanakan,” jelas Rudy.

Dikatakan, pada tahun 2022 itu kegiatan pembangunan septitank itu sesuai data yang dimasukan lewat pemerintah kota sesuai lokus stunting yang ada. Dan sesuai anggaran yang diturunkan, itu 1 bangunan septitank itu mendapat alokasi anggaran sebesar 5 juta saja.

“Data yang kita peroleh dari pemerintah kota terkait lokasi itu setelah kita terima kemudian kita melakukan survey lagi tentang kelayakan. Kalau untuk anggaran 1 septitank itu dananya sebesar 5 juta rupiah,” beber Payapo.

Di tempat yang sama, Hermin Taranda menyampaikan, terkait penanganan Stuntung untuk kegiatan Air bersih di tahun 2022 itu terdapat pada sejumlah titik di kota Ambon diantaranya, Kelurahan Batu Gajah 2 titik, Waihaong 3 titik, Urimessing 1 titik, Wainitu 3 titik, Nusaniwe 3 titik, Air Salobar 4 titik, Seilale 1 titik, Latuhalat 2 titik, Amahusu 3 titik, Taman Makmur 1 titik. Untuk Kecamatan Teluk Ambon cuma 1 titik di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Leitisel 1 titik di Hutumury, Kecamatan Baguala di Desa Halong 1 titik dan Passo 1 titik, juga ada tambahan Amahusu 1 titik, Soya 1 titik dan Batu Merah 2 titik.

“Untuk jenis kegiatan penyediaan Air Bersih ini kebanyakan adalah Sumur Bor, dan ada beberapa dari sumber air permukaan dan satu titik itu di Tap dari jaringan PDAM.

Kegiatan penyediaan Air Bersih ini memang kita lakukan sesuai dengan anggaran yang tersedia, jadi satu sumur bor itu dia bisa melayani beberapa kepala keluarga di sekitar lokasi,” jelas Hermin.

Dirinya menambahkan, untuk target kegiatan penyediaan Air Bersih untuk penanganan Stunting tahun 2023 ini juga ada, dan kegiatannya itu sementara berlangsung sebanyak 42 titik.

Baca Juga  LAPOR Akan Hadir Di Maluku