Saumlaki, ambontoday.com – Menanggapi Alex Belay yang mengomentari rumor dari politisi senior Lukas Uwuratuw (LU) tentang Partai Demokrat akan mengusung Dokter Boy Uwuratuw sebagai Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar 2024, dan hasil survei Sekretaris Relawan Boy Uwuratuw (RBU) Kepulauan Tanimbar Roy Jehubjanan mengatakan bahwa sebaiknya Alex Belay mengurus Partai Golkar dan Petrus Fatlolon, daripada mengomentari suatu rumor yang belum jelas ujung pangkalnya, apalagi tentang Partai Demokrat.
“Bung Alex Belay ini kan katanya politisi Golkar level Provinsi, koq bisa mengomentari suatu
rumor apalagi tentang Partai Demokrat yang sama sekali tak ada hubungan dengannya, kan
aneh. Lagian dari jejak digital, Bung Alex ini pendukung Petrus Fatlolon. Jadi pasti apa pun
komentarnya, mesti dibaca yang bersangkutan punya kepentingan untuk menjatuhkan kandidat lain di satu sisi, dan disisi lain sekaligus mengendors Petrus Fatlolon. Atau jangan-jangan Partai Golkar mau mencalonkan Fatlolon melalui endorsmen Bung Alex Belay ini”, beber Roy heran kepada ambontoday.com, Minggu (12/11).
Sekretaris RBU Kepulauan Tanimbar itu pun meminta agar Belai sebaiknya mengurus Partai Golkar dan Petrus Fatlolol saja, dan jangan mencampuri urusan rumah tangga Partai dan kandidat lain. Roy melanjutkan, bahwa RBU sebagai organ pendukung Dokter Boy untuk menjadi Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar mendatang tidak anti kritik.
“RBU tidak anti kritik, tetapi kalau kritik itu disampaikan oleh kalangan partisan apalagi yang masih abau-abu dalam dunia perpolitikan, maka maaf, kami perlu selidiki apa kepentingan
dan motifnya. Yang pasti RBU saat ini baik-baik saja dan satu komando untuk mendukung Dokter Boy,” terang Roy.
Roy pun meminta agar dalam proses kosolidasi jelang Pilkada, sebaiknya masing-masing pihak yang berkepentingan secara politik memberikan angin sejuk bagi masyarakat dengan mengedepankan kesantunan, unjuk gagasan dan beradu data, daripada memposisikan diri ibarat pengamat politik padahal sama sekali tidak bebas nilai.
“Yang mesti mengomentari fenomena politik itu pengamat politik atau akademisi tapi juga yang bebas nilai. Bukan politisi tanpa data dan konsep yang berlagak pengamat dan akademisi, padahal punya agenda politik tertentu, he he..,” tambah Roy sambil tertawa.
Lebih lanjut tentang rumor yang disampaikan oleh LU, Roy mengungkapkan bahwa RBU sama
sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan LU. Tetapi bahwa LU memiliki ikatan kekeluargaan dengan Dokter Boy, itu sesuatu yang tidak bisa disangkal.
“Masak kita menyangkal hubungan
orang sudara gegara politik?, tidaklah,” terang Roy.
Roy juga mengungkapkan bahwa LU adalah politisi Demokrat dan hari ini ditugaskan oleh DPP sebagai Caleg DPR-RI, maka mungkin saja LU berharap agar Partai Demokrat kelak mendukung Dokter Boy sebagai Calon Bupati.
“Secara etis, suatu keluarga pasti berharap agar afiliasi politik mereka akan sama, paralel antara Pemilu dan Pilkada. Jadi wajar saja bila LU berharap Demokrat akan mendukung Dokter Boy pada Pilkada mendatang. Kenapa dipersoalkan?,” beber Roy.
Menurut Roy, fenomena yang tidak wajar dan tidak etis justru bila ada mantan kader Partai Demokrat yang sudah loncat ke Partai lain, tetapi kini masih berharap mendapat dukungan
Partai Demokrat pada Pilkada mendatang.
Roy juga menduga bahwa ada upaya memecah-belah RBU sebagai organisasi relawan Dokter Boy, bahkan memecah belah kader dan simpatisan Partai Demokrat jelang Pilkada mendatang. Ia pun berharap, agar politisi di Tanimbar segera meninggalkan politik devide it impera atau politik adu domba ala penjajah dulu.
“Mari kita tinggalkan politik devide et impera yang berujung pada konflik sesama orang sudara jelang Pilkada 2024 mendatang”, ajak Roy.
Hasil Survei
Terkait hasil survei yang dikomentari oleh Belai, salah satu fungsionaris RBU Desa Ritabel yang juga Tim Litbang RBU Kepulauan Tanimbar, Aya Mouw memberikan tanggapannya.
Mouw menyampaikan bahwa dia belum tahu tentang hasil survei yang dirumorkan oleh LU. Tetapi bila yang dimaksudkan oleh Belay adalah hasil survei RBU, maka dia siap meladeni Belay.
“Sebagai salah satu anggota Tim Litbang RBU, saya dan teman-teman telah melakukan survei internal untuk kepentingan sendiri. Hasilnya bukan untuk dipublikasi. Tapi kalau Bung Alex Belay mau debat tentang metodologi survei, mulai dari teknik sampling, penentuan margin error hingga teknik pengolahan dan analisis data, saya siap debat terbuka di lapangan Mandriak,” jelas Mouw sambil tersenyum.
Mouw mengatakan bahwa banyak politisi di Kepulauan Tanimbar saat ini yang berlagak hebat dan menganggap dirinya paling mumpuni dari yang lain. Padahal, lanjut Mouw, jangankan berbicara metodologi penelitian, berbicara dasar-dasar statistik saja mungkin mereka gagap.
“Jadi kalau Bung Alex Belay mau debat metodologi survei, siapkan Lapangan Mandriak, kita debat. Jangan asal bunyi di media massa. Biar sekalian rakyat tahu, mana yang tong kosong dan mana yang berisi,” tandas relawan perempuan milenial itu. (AT/BK)