JANGAN TERLALU BANGGA DENGAN SDA MALUKU KALAU TIDAK BISA DIMANFAATKAN BAGI RAKYAT KEMISKINAN MALUKU DAN USULAN SOLUTIF

Before content

JANGAN TERLALU BANGGA DENGAN SDA MALUKU
KALAU TIDAK BISA DIMANFAATKAN BAGI RAKYAT
KEMISKINAN MALUKU DAN USULAN SOLUTIF

Oleh: Julius R. Latumaerissa

KONDISI EKSISTING

Suka atau tidak suka, Maluku hari ini ada dalam STATUS KEMISKINAN yang cukup parah, berbagai data publikasi BPS dan Bank Indonesia dalam berbagai laporan dan terbitan membenarkan hal tesebut, sehingga hal ini menjadi KEPRIHATINAN kita semua. Berbagai kajian diskusi, seminar, semiloka dan apapun istilahnya sudah dilakukan oleh berbagai elemen, sampai saat ini semua itu hanya sebagai sampah semata-mata.

Disisi lain para pengambil kebijakan di Maluku (EKSEKUTIF dan LEGISLATIF) baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota seakan TULI, BUTA dan BISU dan SOK TAHU bahkan MAHA TAHU dan terkesan tidak peduli dengan realitas yang ada di depan mata mereka. Saya sependapat dengan salah satu adik kita yang juga membicarakan masalah ini bahwa terjadi DISTRUST dan juga perilaku elit politik di Maluku yang telah membuat KEJENUHAN dan MEMUAKAN bagi kelomppok masyarakat Maluku yang RASIONAL dan IDEALIS.

Hal ini sangat jelas terbaca melalui POLITIK ANGGARAN yang dilaksanakan oleh Pemda Maluku setiap tahunnya. Penggunaan anggaran yang tidak efisien dan efektif terhadap berbagai program pembangunan yang sarat dengan KEPENTINGAN baik Politik, maupun Kelompok dan Individu, hal ini yang menyebabkan hasil pembangunan yang dilaksanakan sangat jauh dari ekspektasi masyarakat.

KEBANGGAAN SEMU (ILUSINASI)

Saya sepakat dan kita semua juga sepakat bahwa Maluku memiliki kekayaan SDA yang sangat besar. Akan tetapi apalah artinya semua kekayaan itu kalau ternyata hanya bersifat KEKUATAN EKONOMI POTENSIAL dan bukan KEKUATAN EKONOMI PRODUKTIF. Seharusnya pengambil kebijakan pembangunan di Maluku harus MAMPU untuk menjalankan kebijakan dan strategi pembangunan yang tepat dalam pemanfataan dan tata kelola SDA yang ada di Maluku, dengan tetap memperhatikan berbagai aspek regulasi, aspek politis dan ekonomis sehingga menguntungkan kepentingan Maluku dalam jangka panjang.

Baca Juga  Bodewin: Dukungan Parpol Peraih Kursi terbanyak Terus Bertambah

Kita jangan terlalu berbangga, berteriak lantang di berbagai MEDIA atau MEDSOS tentang kekayaan alam Maluku dan kejayaan masa lalu, tetapi ketika dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan sebuah PERUBAHAN, banyak yang berperilaku seperti UDANG yang kemudian bersembunyi di bawah batu, dan hanya INTIP (orang Ambon bilang LUUR) dari bawah batu, mencari POSISI AMAN atau MENYELAMATKAN diri dan kemudian menggunakan berbagai alasan sebagai bentuk pembenaran diri. Kita hanya pandai MENDORONG ORANG untuk beperang dan MENCELA orang lain, tapi kita sendiri tidak mampu untuk maju dan BERTERIAK SECARA LANTANG tentang KEBENARAN dan FAKTA PEMBANGUNAN yang ada, dan apabila posisi aman maka kelompok UDANG-UDANG ini justru yang tampil seakan merekalah tokoh-tokoh pembangunan

Kalau salah satu teman tadi katakan bahwa kita ada mental AMTENAR, tapi saya katakan bahwa mental JONGOS / BUDAK juga sudah sedikit demi sedikit berakar dalam perilaku kita. Hal ini ditandai dengan kita lebih KOMPROMISTIS dan MANIS serta MENCARI AMAN dengan alasan jangan menabrak SISTIM yang ada, ketimbang kita MENYATAKAN KEBENARAN dengan risiko kehilangan posisi, jabatan dan kedudukan. Kita hanya berani menabrak SISTIM dan ATURAN untuk kepentingan yang SALAH, tetapi tidak berani menabrak sistim dan aturan untuk sesuatu yang BENAR. Dengan cara ini maka kelompok-kelompok OPPORTUNIS / AVONTURIR POLITIK dan KELOMPOK PRAGMATIS TRANSAKSIONAL baik di dalam atau di luar Maluku akan senang dan memanfaatkan kondisi ini untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya.

RENDAHNYA DISIPLIN DAN LEMAHNYA ETOS KERJA

Sepakat atau tidak tapi saya harus katakan bahwa salah satu kelemahan kita adalah rendahnya kesadaran disiplin dan lemahnya etos kerja. Kita selalu termanjakan dengan kondisi alam yang sesungguhnya sudah tidak bisa kita jadikan sandaran hidup dalam jangka panjang. Kita masih terkoptasi dengan lagu KOLAM SUSU dari KOES PLUS di era 70an … TONGKAT, KAYU dan BATU JADI TANAMAN…..yang sudah tidak relevan lagi saat ini dan yang akan datang.

Baca Juga  Widya MI Harap Bazar Emas dan Kuliner Ramadhan Eratkan Hubungan PT. Pegadaian dengan Masyarakat

SWISS, JEPANG, KOREA, SINGAPURA adalah contoh banyak negara maju yang tidak punya SDA yang melimpah tetapi mereka memiliki semuanya. Hal ini karena mereka sangat menghargai displin, etos kerja dan adat budaya. Kalau kita semakin pintar semakin jauh dari adat budaya. MESIR adalah salah satu negara yang paling tua dimuka bumi namun fakta membuktikan kondisi Mesir tidak jauh berbeda dengan banyak negara berkembang di dunia saat ini. Hal ini menandakan bahwa kekayaan SDA dan usia suatu negara bukan JAMINAN bahwa negara itu akan menjadi Sejahtera dan Maju. Ini adalah konsep pikir yang USANG dan tidak bermanfaat sama sekali.

SOLUSI KEMISKINAN DI MALUKU

Persoalan kemiskinan dan faktor penyebab kemiskinan itu di maluku sangat variatif, sehingga dalam penangannya pun tidak bisa digeneralisir begitu saja. Para pengambil keputusan dan kebijakan di Maluku harus memahami persoalan ini dengan benar sehingga dalam merumuskan kebijakan dan program pengentasan kemiskinan harus tepas sasaran. Kita tidak bisa mengadopsi kebijakan umum nasional begitu saja dan diimplementasikan di Maluku maka akan jauh dari harapan. Salah satu contoh kalau pemerintah menerapkan kebijakan pembangunan AGRO di Saparua, khususnya di Negeri BOOI maka akan salah sasaran, tetapi kalau pemerintah lebih mengarak kepada pengembangan industri pertukangan dan meubeler di BOOI maka itu menjawab persoalan kemiskinan di negeri BOOI. Itu salah satu contoh

Pesan yang saya sampaikan melalui statemen di atas, yaitu pemerintah harus memahami benar kondisi psikososiologis masyarakat dan kultural masyarakat setempat, karena sifat kemiskinan di Maluku adalah KEMISKINAN STRUKTURAL dan KEMISKINAN KULTURAL, dan hari ini kita sudah mengalami kemiskinan MORALITAS dan ETIKA dalam pembangunan di Maluku. Ini yang harus dipikirkan oleh elit politik di Maluku. Sangat disayangkan bahwa elit politik dan sekelompok cendikiawan Maluku hanya berpikir untuk bagaimana dengan kekuasaan dan peluang yang ada mereka hanya menggiring masyarakat dalam proses-proses politik sesaat yang hanya menguntungkan mereka dan bukan rakyat. Rakyat digirng dalam forum-forum diskusi dan seminar untuk memberikan dukungan politik, seperti yang akan dilaksanakan di jakarta tanggal 21 juli 2018 nanti. bagi saya ini yang diuntungkan bukan Maluku dan rakyat Maluku tetapi kelompok tertentu saja yang memperoleh manfaat atas nama Maluku dan Rakyat Maluku. (AT – 000)

Baca Juga  Lanud Ignatius Dewanto Gotong Royong Kemanusiaan Tuk Korban Gempa KKT