Ambon, ambontoday.com – Dalam rangka merajut kebersamaan dan persekutuan di antara kaum perempuan gereja, Jemaat GPM Marbali Klasis Pulau-Pulau Aru melaksanakan Wisata Keesaan ke Kota Ambon. Kaum perempuan gereja itu, selain bertemu dengan perempuan gereja dari Jemaat Khusus Hok Im Tong juga bertemu perempuan gereja GPM Latulahat Klasis Pulau Ambon.
Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutan yang disampaikan Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Rony Tairas mengatakan, wadah perempuan yang bersekutu pada saat ini, baik dari Jemaat GPM Marbali di Dobo, Jemaat GPM Khusus Hok Im Tong maupun Jemaat GPM Latuhalat, yang merupakan sumber daya gereja, yang memiliki berbagai pengalaman, talenta dan keunikan.
“Melalui kegiatan Wisata Keesaan ini, berbagai pengalaman, talenta dan keunikan tersebut dapat dibagi, sehingga bisa saling belajar dan melengkapi dalam rangka meningkatkan mutu dan kinerja dari masing-masing wadah pelayanan perempuan,”ungkap Assagaff.
Sebagaimana diketahui, bahwa berbagai pergumulan yang dihadap umat manusia, termasuk perempuan saat ini, sebut Assagaff, makin rumit dan kompleks, mulai dari Kekerasan Dalam Rumah tangga (KDRT), perceraian, hingga perselingkuhan yang menggunakan sarana canggih, berupa media sosial, seperti facebook, dan lain-lain.
“Kekerasan yang kerap menimpa perempuan harus bisa diatasi, baik oleh kaum perempuan itu sendiri, termasuk dari agama-agama, dalam hal ini gereja. Sebagai citra Allah atau Imago Dei, maka perempuan dan laki-laki adalah setara, dan olehnya mesti saling menolong satu sama lain, dan bukan saling menyakiti dan merendahkan,”ujarnya.
Menurutnya, ibu-ibu juga merupakan tulang punggung dalam keluarga, yang mendidik dan merawat anak-anak menjadi generasi cerdas dan berguna bagi gereja, bangsa dan negara.
“Bersama bapak-bapak proses pembinaan di dalam keluarga menjadi sangat penting. Keluarga merupakan terminal pertama dimana nilai-nilai luhur ditanamkan kepada anak-anak, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh berbagai tawaran dan godaan di dunia luar. Kita tahu sendiri, bahwa banyak anak-anak saat ini terjebak Narkoba, Motor, Balap Liar dan sebagainya. Ini juga merupakan tanggungjawab kita bersama untuk mengatasinya,”paparnya.
Untuk itu, kata Assagaff, Acara Wisata Keesaan ini diharapkan juga bisa menolong ibu-ibu dan kaum perempuan untuk tidak hanya terlibat dalam ruang-ruang domestik tetapi juga di ruang publik.
“Ibu-ibu tidak hanya mengurus dapur, sumur dan kasur, tapi di jaman kekinian ini kaum perempuan bisa juga terlibat dalam berbagai aktivitas dan jabatan publik,” imbuhnya
Perempuan, sebut Assagaff, bisa menjadi penggerak ekonomi, menjadi pengusaha, menjadi pejabat publik, hingga menjadi politisi, termasuk menjadi menteri dan presiden.
“Semua ini, tentu akan menjadi sangat bermanfaat, jika nilai-nilai yang melekat pada perempuan seperti keramahan, kesabaran, ketelitian menjadi kekuatan untuk keterlibatan perempuan untuk belajar, studi lanjut hingga bisa memperoleh prestasi-prestasi yang tinggi,” kata Assagaff.
Untuk itulah, Pemerintah Provinsi Maluku, sangat memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. “Kegiatan Wisata Keesaan ini sangat penting untuk merajut kebersamaan dan persekutuan. Tanpa kebersamaan dan persekutuan, apa arti semua itu. Ibarat sapu lidi, tidak bisa menjadi kuat jika masing-masing berjalan sendiri. Sebaliknya, perlu disatukan menjadi alat yang berguna untuk memberi manfaat bagi manusia,” tandas Assagaff (AT – 007).