Saumlaki, ambontoday.com – Mensyukuri satu Tahun pelayanlan, Jemaat GPM Pniel Keliobar Klasis Tanimbar Utara (Tanut) gelar persidangan jemaat guna mengevaluasi satu tahun pelayanan terhadap berbagai program pelayanan pasca putusan sidang jemaat ke 30, Tahun 2022.
Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPM Pniel Keliobar katakan, sebagai wujud terima kasi, pihaknya memegang amanat gereja selama delapan bulan dan menjalankan persidangan yang pertama guna mengevaluasi berbagai program pelayanan.
“Guna mengevaluasi satu tahun pelayanan, seluruh peserta sidang diminta untuk konsentrasi dalam membahas dan melahirkan berbagai program prioritas guna pengembangan Jemaat GPM Pniel Keliobar bahkan Desa Keliobar sandiri,” ujarnya Minggu (26/3)
Majelis Pekerja Klasis (MPK) Tanut katan, Saptoris Movun juga meminta kepada seluruh peserta sidang agar mampu melahirkan program kerja yang memberatkan pelayanan teristimewa dalam pengembangan pelayanan.
“Masalah keuangan ini riskan, karena sistim Gereja berbeda dengan pemerintahan, dimana pada pemerintahan sudah ada anggaran yang siap belanja program, kalau di GPM kita dudukan program, anggaran kita cari dapat dulu baru belanja program, ini yang semsti seluruh peserta sidang serius untuk melihatnya,” ungkap Movun.
Ia juga sangat berharap bahwa, pengembangan jemaat bahkan desa Keliobar sendiri, semuanya ada pada para peserta persidangan, karena melihat zaman yang semakin menjanjikan menuju era 0.4 meminta agar uamat bahkan masyarakat dapat mengelola hati di masa global ini, karena IT akan dapat merusak hati dan keimanan setiap umat bahkan masyarakat dalam bermasyarakat.
“Ingat bahwa elektronik atau IT itu sangat berbahaya jika kita salah mempergunakannya, begitu juga ketika kita mempergunakannya dengan baik maka akan bermanfaat bagi kita, contoh Henphone dalam alat elektronik yang lain,” himbaunya.
Ditempat dan giat yang sama, ketua panitia, Bernard Labatar dalam pertanggungjawaban kegiatan melaporkan bahwa anggaran untuk membelannai sidang jemaat sebesar 33 juta yang didapatkan dari talangan tiap unit pelayanan dan giat – giat lain yang dilakukan.
Kades Frangky Sanabuki dalam arahannya, meminta dan menyatakan ada program yang dilahirkan di sidang jemaat untuk mengedukasi serta menangani tingginya pergaulan bebas, yang sangat merugikan dunia pendidikan yang ujungnya menurunkan SDM di Urutan.
“Saya sangat mengharapkan ada kombain program antara pihak gereja dan pemdes guna meningkatkan SDM, dan juga melihat tingginya pergaulan bebas di desa, disis lain tingginya konsumsi miras yang sangat mengganggu kamtibmas di desa,” harap Kades. (AT/IT)