Ambon, Ambontoday.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat dari 90 kota IHK (Indeks Harga Konsumen), Kota Ambon berada di peringkat 1 inflasi tahunan (Juni 2023 terhadap Juni 2022) atau year on year (yoy) sebesar 6,10 persen dengan IHK 118,67.
Hal ini diakui Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Maritje Pattiwaelapia, Senin dalam rilisnya di Kantor BPS Maluku, Senin (3/7/2023).
Dirinya mengakui, Inflasi yoy terendah terjadi di Kota Gunungsitoli yang mengalami inflasi yoy sebesar 1,01 persen dengan IHK 114,79.
“Jika dilihat berdasarkan sebaran wilayahnya secara umum seluruh kota IHK mengalami inflasi secara tahunan,” katanya.
Tak hanya itu, inflasi yoy di Kota Ambon terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pada 10 kelompok pengeluaran, tertinggi pada kelompok transportasi sebesar 13,20 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,88 persen diikuti kelompok pengeluaran lainnya dan terendah pada kelompok pendidikan sebesar 1,04 persen.
“10 kelompok pengeluaran hanya satu kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 5,01 persen,” ujarnya.
Dirinya juga menyebutkan, lima komoditas dominan yang memberikan andil terbesar inflasi yoy Juni 2023 di Kota Ambon yakni bensin 0,9455%, beras 0,7095%, rokok kretek filter 0,5128%, rokok putih 0,4128% dan tukang bukan mandor 0,3342%.
“Komoditas penghambat inflasi yoy yakni ikan selar, telepon seluler, ikan layang, ikan tongkol, dan bawang merah,” tuturnya.
Sementara itu, untuk inflasi bulanan (Juni 2023 terhadap Mei 2023) atau month to month (mtm) Kota Ambon sebesar 1,10 persen.
Dirinya menambahkan, Lima komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm yakni tarif angkutan udara 0,3820%, beras 0,3277%, bahan bakar rumah tangga 0,1939%, cabai rawit 0,1084% dan sawi hijau 0,0859%.
“Lima komoditas utama penghambat inflasi mtm yakni, ikan selar, ikan tongkol, mangga, wortel, dan bensin,” tandasnya. (AT-009)
