
Kapolres BurseL Ajak Generasi Z Bangkit dan Bersatu Menuju Indonesia Maju
Namrole, Ambontoday.com — Pagi itu, udara Namrole terasa sejuk. Dari kaki Gunung Koja Kamis yang berdiri kokoh, tampak kota Namrole terbentang indah — lautnya berkilau memantulkan cahaya matahari, pepohonan bergoyang lembut diterpa angin, dan di bawah sana, halaman Kantor Bupati Buru Selatan menjadi pusat denyut semangat kebangsaan.
Di halaman itu, barisan peserta upacara berdiri tegak dalam formasi rapi. Di wajah-wajah pejabat, pemuda dan ASN, mereka tampak nyala tekad yang sama seperti para pemuda 1928: tekad untuk bersatu, berkarya, dan membangun negeri.
Di bawah langit Namrole yang bening, digelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tingkat Kabupaten Buru Selatan — sebuah perayaan yang bukan hanya mengenang sejarah, tetapi juga menyalakan semangat baru bagi generasi Z, anak-anak zaman digital yang tak lupa pada akar perjuangan bangsanya.
Upacara itu dipimpin langsung oleh Bupati Buru Selatan, La Hamidi selaku Inspektur Upacara. Sementara Letda Inf. Akbar Arbain dari Kompi C 735 Nawasena bertugas sebagai Perwira Upacara, dan Ipda Fernando Solisa menjabat Komandan Upacara.
Hadir dalam barisan kehormatan, Kapolres Buru Selatan AKBP Andi P. Lorena, S.I.K., M.H., bersama jajaran Forkopimda, para pimpinan OPD, serta perwira TNI-Polri. Mereka berdiri bersisian — antara generasi yang menjaga dan generasi yang akan melanjutkan — dalam satu napas kebangsaan yang sama: Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Bupati La Hamidi membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, yang menegaskan makna penting Sumpah Pemuda sebagai tonggak persatuan bangsa.
“Bangsa Indonesia tengah memperingati sebuah peristiwa besar dalam sejarah kebangsaannya — peristiwa di mana para pemuda Indonesia menyatakan kehendak yang kuat untuk bersatu di tengah keragaman demi menghadirkan Indonesia,” ucap Bupati dalam amanatnya.
Usai upacara, Kapolres Buru Selatan AKBP Andi P. Lorena menyampaikan pesan bermakna bagi generasi muda, khususnya generasi Z yang kini hidup di tengah arus globalisasi dan teknologi yang serba cepat.
“Hari Sumpah Pemuda harus menjadi momen bagi pemuda dan pemudi untuk bangkit dalam perjuangan positif. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya harus diwujudkan dalam tindakan nyata — dalam karya, inovasi, dan semangat kolaborasi demi kemajuan bangsa, khususnya Kabupaten Buru Selatan,” ujar Kapolres.
Kapolres menegaskan, generasi muda masa kini bukan hanya pewaris cita-cita bangsa, tetapi juga arsitek masa depan. Mereka harus menjadi penggerak perubahan, penjaga persatuan, dan penyala inspirasi bagi sesama.
“Upacara ini mengingatkan kita pada tekad para pemuda 1928 — ketika mereka dari berbagai daerah dan suku bersatu menyatakan satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa: Indonesia. Generasi Z harus mengambil peran itu dengan semangat baru yang kreatif, cerdas, dan tangguh menghadapi tantangan zaman,” tambahnya.
Dengan mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, peringatan Sumpah Pemuda tahun ini menjadi ajakan untuk melangkah bersama menuju masa depan yang lebih gemilang.
“Saya berharap pemuda Buru Selatan, terutama generasi Z, menjadi pemuda yang bersatu, berdaya saing, dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju,” tutup Kapolres penuh harap.
Dan ketika upacara usai, dari puncak Gunung Koja Kamis, terlihat panorama Namrole yang elok: laut, kota, dan manusia yang berpadu dalam satu harmoni. Di antara semua itu, semangat pemuda terus menyala — bagai api kecil yang tak padam di dada generasi penerus bangsa.
Dan kini, di penghujung upacara itu, sinar mentari mulai jatuh miring ke laut Namrole. Ombak di teluk kecil berkilau bagai cermin semesta, memantulkan wajah-wajah muda yang tersenyum penuh harap. Di bawah kaki Gunung Koja Kamis, semangat itu terus menyala — berpadu dengan desir angin, dengan irama debur pantai, dengan janji setia anak negeri.
Mereka adalah generasi Z Buru Selatan, anak-anak laut dan gunung, penjaga cita dan pewaris asa. Dari tanah yang subur dan laut yang biru ini, mereka melangkah dengan keyakinan: bahwa persatuan bukan hanya kata, tetapi napas kehidupan bangsa. Bahwa Sumpah Pemuda bukan sekadar kenangan, tetapi cahaya abadi yang menuntun langkah menuju Indonesia yang maju, kuat, dan bersatu.
[Nar’Mar]
.




















