MBD, ambontoday.com – Corneles Kinyartutu kepala Badan kepegawaian dan sumber daya manusia Kabupaten Maluku Barat Daya dinilai sangat alergi terhadap wartawan.
Dia enggan bertemu dengan para awak media yang hendak mengkonfirmasi hasil pelaksanaan seleksi CPNS yang dilakukan pada tanggal 27-28 lalu.
Awalnya tiga orang wartawan yakni, Jermias Lekpey ( Tabloid Teropong Barat Daya ) Justyn Wassar (harian nurani Maluku ) dan Yanes Somey (berita terkini.com) pada hari senin tanggal 3 Februari sekitar jam 2 siang ingin bertemu mengkonfirmasi kepala BKD dan ketiganya bergegas menuju kantor BKD. Sesampainya disana, ketiganya melaporkan diri kepada sekretaris pribadinya namun tidak dihiraukan. Beruntung ada seorang ibu yang kebetulan bertugas di kantor itu melihat awak media ini sudah berdiri sejak lama maka ibu itu langsung memarahi sang sekretaris pribadi kepala Badan Kepegawaian Daerah MBD yang sedikit jaim dan acuh. Sang sespri yang kelihatan cemberut itu sedari tadi bolak-balik ruangan sang kepala namun tidak memberi tahu bahwa ada tamu yang ingin bertemu dengan pimpinannya. Padahal para awak media telah ditanya sebelumnya dari instansi mana dan ada keperluan apa ingin bertemu dengan pimpinannya. para wartawan telah menjelaskan bahwa mereka dari media ( Pers) ingin konfirmasi ke kepala badan dan saat itu salah seorang wartawan sempat meminta untuk kalau bisa sang sespri memberikan buku tamu untuk diisi namun tidak diberikan.
Setelah mendengar keluhan para awak media, sang sespri masuk kedalam untuk memberi tahu bosnya bahwa ada para wartawan yang ingin ketemu, dan setelah kembali dia menyambung jawaban dari sang bos bahwa, beliau sementara makan di dalam ruangannya sehingga para pemburu berita ini diminta menunggu. Yang anehnya setelah menunggu selama 1 jam, para pewarta tak kunjung disilahkan masuk namun selama 1 jam itu, beberapa orang kelihatan bolak-balik dan masuk keluar dari ruangan kepala BKD ini. Para awak media yang kebingungan dan merasa jenuh dengan perlakuan tersebut langsung balik kanan karena ada beberapa sumber berita yang harus dimintai konfirmasinya. Para pewarta di MBD mengaku, selama ini kepala BKD yang dibabat Korneles Kinyartutu sangat alergi terhadap media yang adalah mitra pemda. Hal ini terbukti pada saat pelaksanaan seleksi CPNS yang dilakukan pada 27-28 Februari lalu ketika awak media hendak mewawancarainya dia menolak dan menyuruh para wartawan agar nanti berhubungan dengan anak buahnya Johanis Bakker salah satu kepala bidangnya. Sesuai arahan kepala BKD, para wartawan kemudian menghubungi sang kepala bidang dalam rangka konfirmasi.
saat itu sang kepala bidang merasa heran dan sempat mengeluhkan kenapa dirinya yang disuruh berhadapan dengan awak media ? “Bagaimanapun beliau itu atasan langsung jadi etikanya harus beliau yang menjelaskan bukan saya apalagi saya hanya seorang bawahannya,” tuturnya.
karena terbebani dengan para awak media, Bakker yang juga enggan diwawancarai langsung menyuruh para awak media untuk mengambil beberapa data yang dimkasud karena telah diserahkan kepada pihak kominfo guna diupdate pada website kominfo dan para pewarta langsung menuju kominfo untuk berkoordinasi guna mendapatkan data dan informasi tersebut sesuai arahan sang kepala bidang. Karena jadwal test hari kedua jatuh pada hari jumat maka harinya sabtu merupakan hari libu dan pada hari seninnya para awak media bergegas ke kantor BKD dan ingin mengkonfirmasi terkait jumlah CPNS yang lolos seleksi serta jadwal untuk seleksi kompetensi bidang. Selain itu ada pula yang informasi yang bias dan perlu diklarifikasi soal perangkat yang digunakan saat tes berlangsung dimana beberapa dari para pelamar mengaku kesulitan dan mengakses komputer yang disiapkan oleh panitia akhirnya beberapa di antara mereka tidak bisa menjawab soal – soal tes karena dikejar oleh waktu sementara alat itu katanya bermasalah.
Namun lagi-lagi mereka tak diberikan akses kepada media. Mestinya kepala badan harus profesional dan membuka diri kepada media terhadap pelaksanaan kegiatan seleksi tersebut. (AT/Jeger)