Kolaborasi Diskominfo Maluku dan Media Bahas Refleksi Pembangunan Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi Maluku

Before content

Ambontoday.com, Ambon – Dalam upaya mempererat sinergi antara pemerintah dan media, serta membahas isu-isu strategis terkait ekonomi, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Maluku menggelar kegiatan Coffee Morning bersama para wartawan media cetak, online, dan televisi. Acara ini berlangsung di The View Cafe, Ambon, Kecamatan Sirimau, pada Selasa (3/12), pukul 09.00 WIT.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menghadirkan 4 (Empat) Nara sumber Yakni Dr.Ir Syuryadi Sabarin, M.Si Plh. Sekda Maluku, Maritje Pattiwaellapia, SE., M.Si. Kepala BPS Maluku, Rawindra Ardiansyah, Kepala perwakilan BI Provinsi Maluku dan Prof. Dr. Teddy Christianto Leasiwal, SE., M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPATTI, yang masing – masing memberikan Refleksinya terkait pembangunan Maluku tahun 2024.

Investasi Maluku Lampaui Target

Dalam paparannya, Plh. Sekda menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di Maluku menunjukkan perkembangan positif. Hingga triwulan ketiga 2024, total investasi yang masuk mencapai Rp2,8 triliun, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp2,4 triliun.

“Keberhasilan ini didukung oleh investasi di sektor unggulan, seperti perikanan dan pertambangan, yang menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” ujar Plh. Sekda.

Selain investasi, pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan transportasi laut maupun udara juga menjadi prioritas untuk mendukung aksesibilitas dan konektivitas di Maluku.

Fokus pada SDM dan Ketahanan Pangan

Pemerintah Provinsi Maluku juga berkomitmen meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mengalokasikan:

20% dari APBD untuk sektor pendidikan, 10% untuk sektor kesehatan.

“Kami ingin menciptakan SDM unggul yang mampu bersaing dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Ketahanan pangan dan energi juga menjadi perhatian utama,” jelasnya.

Tantangan dan Solusi Pembangunan

Meskipun menunjukkan capaian positif, keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menjadi kendala dalam pembangunan. Dengan total APBD sebesar Rp3 triliun, sekitar 50% anggaran terserap untuk gaji dan tunjangan.

Baca Juga  Telkomsel Menyerahkan Bantuan APD Kepada Tenaga Medis di Provinsi Maluku

“Untuk itu, kami terus mendorong masuknya investor. Contoh nyata adalah pembangunan rumah sakit oleh Siloam, yang sepenuhnya dibiayai oleh pihak investor,” tambahnya.

Harapan untuk Pertumbuhan yang Inklusif

Dalam sesi diskusi, Kepala BPJS Maluku menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Ia mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus disertai dengan pemerataan manfaat, sehingga masyarakat dapat merasakan dampaknya secara langsung.

“Pertanian, yang berkontribusi 23,7% terhadap ekonomi Maluku, masih tumbuh lambat di angka 4,4%. Sebaliknya, sektor industri tumbuh hingga 10%, meski kontribusinya hanya 6–7%. Pemerataan perlu menjadi fokus kita bersama,” katanya.

Kesepakatan Bersama

Kegiatan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku. Diskominfo Maluku berharap forum ini dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, media, dan pemangku kepentingan lainnya.

“Semoga sinergi ini dapat terus terjalin demi kemajuan Provinsi Maluku,” tutup Plh. Sekda.