Kontraktor Abal-abal, Barang Milik Warga Rusak Akibat Proyek Talud Mahia, Spring Bad diganti Kasur Biasa

Before content

Ambontoday.com, Ambon.- Akibat pekerjaan proyek talud penahan badan jalan di Mahia yang berjalan “seret” alias tersendat-sendat, mengakibatkan timbunan material menutupi badan jalan yang berdampak pada terjadinya luapan air hingga masuk menggenangi rumah warga yang ada di seberang badan jalan.

Sesuai informasi yang diperoleh media, permintaan pengadaan kasur di lokasi proyek sebagaimana yang disampaikan Kepala BPBD Kota Ambon, Fahmi Salatalohy bahwa para pekerja meminta pengadaan kasur untuk keperluan pekerja, ternyata tidak benar.

Pengadaan Kasur yang diminta pekerja lantaran adanya tuntutan warga yang rumahnya tergenang akibat luapan air karena material bangunan proyek tertimbun di jalan yang menghalangi aliran air saat hujan deras.

Akibat hujan deras beberapa waktu lalu, air hujan yang semestinya mengalir melewati aliran air ke arah tebing dimana proyek Talud sementara di kerjakan menjadi tergenang akibat material bangunan berupa, pasir, batu dan kerikil yang ditimbun di badan jalan.

Akibat luapan air yang tergenang di badan jalan membuat rembesan air akhirnya masuk menggenangi rumah milik keluarga Van Harling.

Akibat kejadian itu, Kasur tempat tidur warga tergenang air dan rusak. Warga pun kemudian meminta ganti rugi akibat Kasur yang rusak.

Sayangnya, Kasur Spring Bad milik warga yang rusak hanya diganti Kasur biasa oleh Kontraktor Abal-abal yakni CV. Rigel Imanuel, itupun baru 1 buah kasur yang diganti dari 2 Kasur milik warga yang rusak.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Ambon, Fahmi Salatalohi yang dihubungi media untuk mengkonfirmasi hal ini tidak menjawab telephon.

Disinyalir, Kepala BPBD Kota Ambon dan pihak Kontraktor pelaksana pekerjaan terkesan diam dan menutupi kebobrokan pekerjaan proyek di lapangan oleh kontraktor Abal-abal.

Diketahui pekerjaan proyek Talud Penahan Badan Jalan di Mahia sarat masalah, dan kemungkinan tidak selesai tepat waktu, padahal pekerjaan proyek ini sudah di perpanjang melalui Adendum sampai tanggal 30 Januari 2024.

Baca Juga  Kapolda Cek Dapur Lapangan Bhayangkari Pendukung Logistik PAM Presiden

Namun Fakta di lapangan pekerjaan proyek tersebut bahkan belum mencapai 80%.

Sementara pihak kontraktor yang menangani pekerjaan ini juga belum sepenuhnya membayar upah para pekerja yang sudah berhenti lebih dahulu.

Kini pihak kontraktor mendatangkan para pekerja baru sekitar 15 orang untuk mengerjakan lanjutan pekerjaan proyek itu.