Pikiran kontroversi Alaslan saat di undang sebagai salah satu Pembicara di #BE-Potensi Wilayah KKT 12/03/2020 di Aula kampus Lelemuku yang di hadiri oleh Ketua YPT-RLS, Wakil Ketua DPRD KKT,Kadis Pariwisata,Perwakilan BPS KKT,Akademisi dan Mahasiswa.Melontarkan pikiran-pikiran ilmiah yang tajam dan sembari tersenyum melontarkan kata “Tuyul” semua pendengar langsung mengepukan tangan sembari keheranan.
Mengawali Pembicaraannya Alaslan menyampaikan bahwa potensi wilayah KKT terbilang sangat melimpah baik potensi laut dan darat hanya saja belum di kelolah secara baik dan efisien oleh pemerintah untuk kemaslahatan Rakyat KKT.Perlu di akui bahwa banyak indikator penunjang yang menjadi pertimbangan yang turut mempengatuhi tingkat pertumbuhan masyarakat KKT.
Pola kerja para pejabat di KKT pun perlu banyak merefleksikan diri dan harus belajar dan bekerja seperti “TUYUL”.
Lanjutnya, pimpinan Birokrasi KKT bekerjalah seperti Tuyul dengan artian kerja tanpa harus mencari muka,mencari jabatan,mencari pujian namun bekerja lebih dengan menggunakan asas “Tidak Kelihatan” tetapi memberikan kepastian kerja yang berkualitas dan memiliki hasil yang signifikan.
Kebiasaan kerja dengan mencari muka,mencari jabatan,mencari pujian ini dan merupakan budaya yang sudah mengakar dan tidak bisa di pungkiri keberadaannya lagi di KKT. Hampir semua yang pekerjaaan di lakukan hanya untuk mendapatkan kepentingan personal dan bukan untuk memberikan pelayanan yang prima dan hasil kerja yang memuaskan.
Bekerjalah dengan mengedepankan kepentingan rakyat dan pastikan hasil kerjamu di nikmati oleh rakyat KKT maka pasti pujian, jabatan dan nama baik pasti akan disandingkan dengan dirimu,tandas Alaslan philosopher”JUTEK” itu.
(AT-Paet)