Saumlaki, ambontoday.com – kunjungan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo bersama rombongan pada tanggal 1 dan 2 September di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang telah dipersiapkan dengan matang oleh Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail bersama Pejabat KKT Daniel Indah dan Forkopimda tingkat Provinsi Maluku dan KKT, diapresiasi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KKT Jaflaun Omans Batlayeri. Pernyataan legislator nomor satu di Tanimbar ini disampaikan di kediamannya, Rabu (31/8) kepada awak media.
Omans sampaikan, sebagai anak Bumi Duan Lolat, anak Bumi Maluku, dirinya layak berikan apresiasi kepada Gubernur Maluku, yang menurutnya sangat aktif dan intens kerap melakukan kunjungan ke Tanimbar selama ini, kunjungan Gubernur Maluku kali ini adalah untuk bersama-sama pemerintah daerah, Forkopimda, dan seluruh stakeholder lainnya dalam rangka mempersiapkan kedatangan Presiden RI ke daerah yang bertajuk Bumi Duan Lolat ini.
“Sebagai Putra Tanimbar, saya bangga ada pemimpin Maluku yang sekian kali datang ke Tanimbar dan tak pernah bosan. Itu tanda bahwa beliau tunjukan integritas diri beliau atas gelar adat di pundak beliau dari masyarakat Desa Olilit dan beberapa masyarakat desa lainnya. Bukan semata-mata hanya sebagai anak Maluku pada umumnya, tapi beliau laksanakan tugasnya sebagai anak Tanimbar dan memberikan keprihatinan serius kepada daerah ini,” ungkap Ketua DPRD.
Lanjutnya, Selama ini dirinya menilai, tidak cukup hanya dengan melakukan kunjungan kerja semata oleh Gubernur Maluku, namun lebih dari itu, dalam masa kepemimpinan Murad Ismail sejak tahun 2020 lalu hingga saat ini, sudah kurang lebih Rp35 Miliar yang di cetuskan Murad Ismail dalam pengembangan infrastruktur pada berbagai wilayah di Maluku, dimana dari nilai tersebut, terbagi atas pembenahan infrastruktur air bersih, perbaikan atau renovasi jalan, dan lain sebagainya.
“Sebagai Putra Tanimbar saya merasa bahwa kepedulian Gubernur Maluku ini cukup tinggi, dan sebagai putera Tanimbar, saya doakan bapak Murad Ismail agar kiranya beliau selalu diberkati oleh Tuhan dalam masa kepemimpinan beliau,” ungkapnya.
Dikatakan juga, dengan kepemimpinan Murad Ismail sebagai Gubernur Maluku, beliau tidak bosan-bosannya melihat ketertinggalan Tanimbar selama ini. Apalagi untuk saat ini, hal tersebut dinyatakan dengan keberhasilan komunikasi yang cukup tinggi sehingga Tanimbar kali ini bisa mendapat kunjungan langsung dari Presiden Joko Widodo, meskipun untuk Maluku sendiri telah mendapat kunjungan beberapa kali oleh orang nomor satu di RI ini, namun untuk Tanimbar, sejarah mencatat bahwa kali ini untuk kedua kalinya, Tanimbar dikunjungi langsung oleh Presiden RI.
“Ini merupakan sebuah hasil komunikasi kepemimpinan secara nasional yang spektakuler. Kalau kita hitung dalam kepemimpinan kepresidenan, ya presiden yang paling sering kunjungi Maluku adalah Joko Widodo. Saya bangga karena satu kelebihan komunikasi kepemimpinan provinsi yang luar biasa yang bisa datangkan Presiden ke Tanimbar sebagai teras bangsa yang cukup terluar. Ya katakanlah seperti itu, Pak Presiden bisa datang, dan ini record baru,” ucap Omans.
Dirinya melanjutkan, selama 77 tahun bangsa ini berdiri, baru dia Presiden lakukan kunjungan langsung kebTaninbar, yakni yang pertama yakni Presiden Soekarno pada tahun 1958 silam dan untuk tahun 2022 ini, Tanimbar kembali dikunjungi oleh Presiden yang dikenal sangat merakyat, yakni Presiden yang akrab disapa Jokowi ini. Hal tersebut menurutnya adalah merupakan sejarah peradaban kebangsaan yang membuat dirinya maupun masyarakat Tanimbar sangat bangga dengan momentum tersebut yang tentunya akan tercatat dalam lembaran dokumen negara.
“Kami apresiasi dan berikan dukungan penuh, bahkan sangat gembira atas kedatangan Presiden ini. Tentunya ini tak terlepas dari semua komunikasi yang dibangun, entah saudara Penjabat Bupati maupun saudara Gubernur Maluku kita yang luar biasa. Inilah hasil komunikasi yang mendatangkan investasi dan berkah besar bagi Maluku,” ujarnya.
Sambung Omans, sebagai wakil rakyat, dirinya berharap dengan adanya kunjungan Presiden kali ini, kiranya dapat menghapus air mata ketertinggalan, dapat menghapus keringat duka cukup panjang yang dialami rakyat akibat ketertinggalan pembangunan yang terjadi selama ini.
Ketertinggalan pembangunan yang dimaksudkan, diantaranya yang pertama, selama ini masih ada saja rakyat Tanimbar yang masih hidup dalam kegelapan, dimana belum mendapatkan pelayanan kelistrikan di wilayah tempat tinggal mereka. Apalagi salah satu visi dan misi Presiden Jokowi adalah Indonesia Terang dan hal itu sampai kini belum dirasakan rakyat di pulau-pulau pesisir atau pulau besar pulau-pulau terluar Indonesia, termasuk Tanimbar.
Kedua, beberapa daerah di Tanimbar masih tertinggal dalam infrastruktur air bersih. Ia mencontohkan seperti halnya di beberapa daerah, yakni di Kota Larat Kecamatan Tanimbar Utara, dan beberapa kecamatan lainnya, termasuk di Kota Saumlaki sendiri yang masyarakatnya belum bisa menikmati atau mengonsumsi sarana air bersih dengan layak dan memadai.
Ketiga, persoalan infrastruktur kesehatan dan pendidikan yang merupakan pelayanan dasar kepada masyarakat masih sangat terbatas. Tenaga kesehatan berupa dokter dan tenaga medis lainnya juga masih sangat terbatas.
“Anak-anak Indonesia di pulau-pulau besar, di kota-kota besar, mereka sudah hidup dengan pendidikan yang canggih. Namun anak-anak kami di sini (Tanimbar-red) terdapat fasilitas pendidikan yang masih eja, masih menulis dengan pensil, masih menulis dengan alat sederhana, dengan buku tulis yang terbatas, sementara kota-kota lain sudah ada pada pendidikan modern. Hal ini tentu menyimpang dari amanat konstitusi Undang-Undang Dasar kita bahwa seluruh orang punya hak untuk berpendidikan yang sama di atas bangsa ini. Dengan adanya kunjungan Presiden kali ini, kiranya bukan sekedar kunjungan kepala negara semata, namun benar-benar sebagai good father bangsa ini yang dapat melihat seluruh penderitaan masyarakat,” pungkasnya.
Masih melanjutkan, untuk ketertinggalan pembangunan keempat, hingga kini bahkan masih ada masyarakat yang belum menikmati akses perhubungan dan transportasi yang memadai. Diantaranya, akses jalan yang masih berlubang, rusak, dan belum beraspal, sarana transportasi laut juga belumlah layak dan bahkan masih kurang. Apalagi jika dilihat, wilayah Tanimbar adalah wilayah kepulauan yang masyarakatnya sangat membutuhkan akses transportasi laut yang memadai untuk menghubungkan satu desa atau kecamatan dengan desa atau kecamatan lainnya.
“Sebagai tokoh masyarakat, sebagai politisi, dan sebagai anggota legislasi, saya imbau kepada seluruh rakyat agar mari kita dengan sorak-sorai menjemput pak Presiden. Ini sangat luar biasa ya, beliau bisa datang dan melihat kita di pesisir ini. Kalau kemarin Presiden Soekarno datang berhari-hari berlayar sampai Tanimbar dan kunjungi Kecamatan Kormomolin, hari ini Presiden Jokowi datang dan mau bermalam dengan rakyat Tanimbar. Sebagai anak Indonesia, kami percaya bahwa Tanimbar adalah NKRI, Tanimbar adalah Pancasila,” imbaunya. (AT/RM)