Lima Positif, Seluruh ASN Lingkup Kantor Gubernur Harus Ditreaking

Before content

Ambon, ambontoday.com – Sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang diprediksikan akan kembali naik di bulan Febuari mendatang berdasarkan kajian Epidemologi, maka Pemerintah Daerah Provinsi Maluku mulai menerapkan kebijakan pemeriksaan Rapid Antigen kepada seluruh pegawai, baik itu Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga honorer maupun kontrak, sesuai surat edaran Gubernur, Murad Ismail.

Di hari pertama pelaksanaan, kamis (21/1/2021)  kepada seluruh pegawai di kantor Gubernur, upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, tercoreng akibat ketidakpatuhan pegawai dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam menjaga jarak, begitu juga Dinas Kesehatan selaku penyelenggara tidak menyediakan tempat cuci tangan.

Akibat dari hal ini bisa menjadi klaster baru, karena seluruh ASN yang berkerumun harus Ditreaking, mengingat kurang ada ketegasan dari pihak gustu, padahal selama ini pemerintah provinsi Maluku dan Satgas Penanganan Covid-19 terus mengeluarkan himbaun prokes kepada masyatakat.

Tidak patuhnya pegawai dalam menjalankan prokes beredar luas di media sosial, sehingga muncul banyak kecaman di khalayak publik Maluku.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, bersama Kepala Badan Kepagawaian Daerah (BKD), Jasmono langsung meninjau lokasi pelaksanaan Rapid Antigen disaat semua kegiatan selesai, untuk mengatur kembali penetapan prokes bersama panitia pelaksana.

Terlepas dari hal tersebut, disela-sela tinjauan, Kasrul Selang, yang juga menjabat Sekretaris Daerah Maluku itu, mengungkapkan, dari 500 pegawai yang menjalani Rapid Antigen, lima diantaranya dinyatakan positif.

Namun dirinya tidak mau menyebutkan lima pegawai tersebut dari Badan atau Biro mana.

Hanya saja, kata dia lima pegawai itu akan langsung menjalani pemeriksaan swab, sehingga bisa memastikan apakah terpapar covid-19 atau tidak.

Namun menurutnya, jika hasil swab kelima pegawai positif Covid-19, maka langsung menjalani isolasi, apakah mandiri, atau di rumah. Ini yang akan berdampak pada sekian banyak ASN yang berkerumun pada saat melakukan rapit Antigen.

Baca Juga  Walikota Akan Edarkan Surat Cara Konfirmasi Tamu Bagi RT/RW

“Dari kita menyarankan agar mereka melakukan isolasi mandiri untuk mereka yang tidak bergejala,”ucapnya.

Walaupun demikian, dirinya memberikan apresiasi kepada seluruh pegawai yang telah berpartisipasi dalam mendukung program ini.

“Terima kasih kepada semua pegawai yang ada di kantor Gubernur partisipasinya cukup tinggi, sesuai target 300 ternnyata 500, hampir 200 persen. Yang dinyatakan positif hanya lima orang, itu berarti hanya satu persen,” cetusnya.

Dijelaskan, pemeriksaan Rapid Antigen, guna memastikan semua orang yang berakitifitas di kantor Gubernur sehat, sehingga tidak menularkan kepada orang yang dilayani, begitu juga masyarakat yang datang di kantor Gubernur harus sehat.

Untuk itu, selain pegawai, pemeriksaan Rapid Antigen ini juga akan dilaksanakan kepada semua orang yang beraktifitas di kantor Gubernur, termasuk wartawan maupun tamu yang ingin berkunjung di kantor Gubernur.

“Kita siapkan fasilitas disini, Rapid Antigen untuk para tamu yang datang, semua gratis. Jadi kita mengharapkan pegawai termasuk wartawan, bahkan tamu yang ada di kantor Gubernur harus orang sehat, sehingga bisa beraktifitas,” tutup Kasrul. (AT/lamta)