Makanan Basi Menjadi Andalan di Tempat Karantina Kepulauan Tanimbar

Before content

Ambon,Ambontoday.com-Permendagri Nomor 20 tahun 2020 tentang pencegahan penyebaran dan Corona virus disease 2019 di pemerintah daerah.
dapat terlihat jelas pada lembaran lampiran tentang tata cara penggunaan anggaran Covid yang bersumber dari APBD namun sifatnya adalah Belanja Tak Terduga (BTT) dan merujuk pada point (a)Penanganan kesehatan;(b)Penanganan dampak ekonomi;(c).penyediaan sosial safety net(red-jaringan pengamanan sosial).Terhadap Permendagri diatas tentu sangat memudahkan pemerintah daerah dalam hal ini Bupati sebagai ketua team gugus kabupaten untuk lebih mudah menggunakan anggaran yang untuk mempercepat proses penanganan penyebaran Covid maupun proses karantina bagi warga yang di karantinakan.

Via telp NM(red-Narasumber)
“Katong dapa bagi makan malam kurang lebih jam 7 Katong di kasih makanan Nasi,ayam,mie deng telor.Makanan yang dong kasih itu akang su basi telor saja akan pung bagian yang warna kuning itu sampe su warna hitam”,jalasnya (17/5)

“seng tau deng dong lae kalo dong bilang warga yang dapa karantina kenal diare karena makan ayam,katong di kasih makanan basi malam itu”.

“Katong jumlah yang di karantina di Saumlaki 52 orang dan sebagian besar dari katong kena diare karena makan makanan basi malam itu.Beta termasuk menderita diare .Ada 3 orang dari katong yang sampe di infus Alan Ratumasa,Nonce Fefutu dan Pa Ronal Refualu.
Ade Nonce lemas sampe pingsang,kalo Ade arlan itu sampe buang air besar di tampa seng sadar,ungkapnya.

“Dong gustu disini pung pelayanan beda jauh deng karantina yang di Ambon kalo di Ambon waktu Katong makan dong langsung antar makanan ke kamar masing-masing tapi disini dong baca nama baru Katong keluar ambil akan saja,Katong seng di izinkan keluar dari lokasi karantina, katong disini su stengah”

Baca Juga  Kapolres Optimis Utamakan Profesionalisme Anggotanya

“Beta sempat bilang ke teman-teman katong kasih informasi pasti ke orang-orang sudah supaya dong tau yang sebenarnya tapi teman-teman bilang bikin apa-apa lae su tinggal hitong hari for Katong keluar ini”

“Katong paling menderita disini,Dong petugas karantina disini telp ketua gugus tugas tapi antua sengada,tutup pria yang di karantina itu.(AT/19)