Maluku Catatkan Deflasi September 2018

Before content

AMBON, AMBONTODAY.COM– Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Maluku pada September 2018 terkendali dan berada dalam sasaran inflasi 4,0 persen lebih dari atau kurang dari 1 persen. IHK Provinsi Maluku pada September 2018 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,39 persen, melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya bulan yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,01 persen.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI), Bambang Pramasudi lewat rilisnya, Kamis (4/10) kepada awak media di Ambon.

Menurutnya, perlambatan inflasi IHK terutama didorong oleh deflasi kelompok bahan makanan. Dengan perkembangan tersebut sampai dengan September 2018 inflasi IHK Provinsi Maluku tercatat 0,82 persen atau secara tahunan mengalami deflasi sebesar 0,59 persen, lebih rendah dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,26 persen.

“Melambatnya tekanan inflasi Provinsi Maluku pada September 2018 didukung oleh rendahnya inflasi kelompok bahan makanan. Kelompok bahan makanan Provinsi Maluku pada September 2018 tercatat mengalami deflasi sebesar 4,15 persen lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,82 persen,” katanya.

Hal ini sejalan dengan koordinasi dan Sinergi yang baik antara KPw BI Provinsi Maluku dengan pemerintah Provinsi Maluku dan seluruh anggota Tim Pengadilan Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku termasuk Satgas Pangan dalam pemantauan harga pangan dan Komoditas utama penyumbang inflasi.

Selain itu, melimpahnya stok ikan segar dan bumbu-bumbuan serta masuknya musim panen komoditas sayur-sayuran juga menjadi faktor pendukung rendahnya tekanan inflasi pada komponen volatile food.

“Secara tahunan, komponen volatile food Provinsi Maluku sejak tercatat mengalami deflasi sebesar 8,35 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat mengalami deflasi sebesar 2,74 persen,” ucapnya.

Baca Juga  Klarifikasi, ADD Tahap Pertama Tahun 2021 Belum Cairkan Di KKT

Sementara itu, Ia mengakui, kelompok administered prices pada September pada 2018 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,01 persen, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,82 persen.

“Inflasi pada kelompok ini didorong oleh tekanan inflasi pada komunitas komunikasi dan pengiriman serta peningkatan inflasi pada komoditas rokok. Secara tahunan komponen ini tercatat mengalami deflasi sebesar 1,08 persen lebih rendah dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 5,12 persen,” paparnya.

Lanjutnya menambahkan, inflasi inti pada September 2018 tercatat dapat stabil dan terjaga. Inflasi komponen ini pada September 2011 tercatat sebesar 0,67 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,01% lebih rendah dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 5 koma 12% inflasi inti pada September 2018 tercatat tetap stabil dan terjaga inflasi komponen ini pada September 2018 tercatat sebesar 0 koma 67% lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,01 persen.

Terkendalinya inflasi ini hingga September 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya. Secara tahunan inflasi inti tercatat sebesar 3,09 persen, sedikit lebih tinggi dari bulan lalu sebesar 2,80 persen.

Untuk itu, kedepan inflasi Provinsi Maluku secara keseluruhan tahun 2018 diperkirakan tetap berada pada sasaran inflasi yaitu 4,0 persen lebih atau kurang dari 1 persen.

“Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku senantiasa akan berkoordinasi dan bersinergi dengan pemerintah provinsi Maluku dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di pemerintah Provinsi Maluku, TPID Provinsi Maluku, TPID kota/ Kabupaten, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Satgas pangan dan pihak terkait lainnya untuk melaksanakan program dan strategi pengendalian inflasi di Maluku, sehingga inflasi di Provinsi Maluku tetap terjaga pada level yang rendah dan stabil. (AT-011)

Baca Juga  Pemkot Gelar Pengembangan Ekonomi Musik Lewat Workshop