AMBON, Ambontoday.com– Pada bulan Maret 2020 Jumlah Penduduk miskin di Provinsi Maluku 318,18 ribu jiwa atau 17,44 persen. Dari jumlah penduduk ini bila dibandingkan dengan bulan September 2019, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebanyak 1,3 ribu jiwa, sedangkan dari sisi persentase tingkat kemiskinan di Maluku pada Maret 2019 juga mengalami penurunan sebesar 0,21 poin. Demikian BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi, S.Si, M.M dalam rilisnya yang diterima media ini tentang paparan profil kemiskinan di Maluku, Rabu (15/7/2020).
Ia menjelaskan, Dari sisi persentase, tingkat kemiskinan di Maluku pada Maret 2020 (17,44persen) lebih rendah dibandingkan September 2019 yang tercatat sebesar 17,65 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan keadaan Maret 2019, persentase penduduk miskin di Maluku pada Maret 2020 turun sebesar 0,25 persen poin.
“Penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2020 tercatat 268,30ribu jiwa. Jumlah ini berkurang 3,1 ribu jiwa dibandingkan bulan September 2019 yang menunjukkan angka 271,37 ribu jiwa. Bila dilihat dari sisi persentase, tingkat kemiskinan perdesaan di Provinsi Maluku pada Maret 2020 (26,21persen) juga menurun dibandingkan September 2019 yang sebesar 26,63 persen,”katanya.
Lanjutnya, bila dibandingkan dengan periode Maret 2019, persentase penduduk miskin daerah perdesaan pada Maret 2020 turun sekitar 0,62 persen poin. Penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2020 tercatat 49,8 9ribu jiwa.
“Jumlah ini meningkat 1,7 ribu jiwa dibandingkan periode September 2019 yang menunjukkan angka jiwa. Bila dilihat dari sisi persentase, tingkat kemiskinan perkotaan di Provinsi Maluku pada Maret 2020 (6,23 persen) mengalami peningkatan dibandingkan September 2019 yang sebesar 6,09 persen. Adapun bila dibandingkan dengan periode Maret 2019, persentase penduduk miskin daerah perkotaan pada Maret 2020 meningkatsekitar 0,39 persen poin,” jelasnya
Oleh karena itu, peran komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan (GK) jauh lebih besar dibandingkan dengan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
“Periode September 2019 s.d. Maret 2020, baik Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) maupun Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan. Ini mengindikasikan bahwa pada periode tersebut, rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin berkurang,”tandasnya. (AT9-00)