Ambon, Ambontoday.com- Ekspor Maluku pada Maret 2023 mencapai US$ 5,33 juta berasal dari komoditas non migas.
Komoditas non migas dari kelompok ikan dan udang berupa ikan tuna (fresh tuna whole), ikan kerapu, ikan kakatua, ikan rajabau, frozen squid, kepiting bakau (live crab) dan udang vannamei.
Demikian Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia kepada media di Ambon, Sabtu (6/5/2023).
Dikatakan, Nilai ekspor Maret 2023 naik sekitar 730,86 persen dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan Februari 2023 (US$ 0,64 juta) yang berasal dari komoditas barang nonmigas yaitu kelompok ikan dan udang.
“Ekspor Maluku periode Januari s.d Maret 2023 berasal dari komoditas nonmigas senilai US$ 11,95 juta berupa kelompok ikan dan udang yaitu ikan tuna, ikan kerapu, ikan kakatua, ikan
rajabau, frozen squid, kepiting bakau dan udang vannamei,” diakuinya.
Diakui, Perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari s.d Maret 2023 terhadap periode yang sama tahun 2022 menunjukkan peningkatan sekitar 393,32 persen.
Sementara, Nilai CIF (Cost Insurance Freight) impor Maluku bulan Maret 2023 adalah sebesar US$ 28,48
juta atau mengalami peningkatan sekitar 537,56 persen jika dibandingkan dengan nilai impor
bulan Februari 2023 (US$ 4,47 juta).
“Impor bulan Maret 2023 berasal dari sektor migas dan nonmigas. Ekspor migas senilai US$ 27,90 juta atau naik sekitar 524,73 persen dibanding
bulan sebelumnya,” tambahnya.
Selanjutnya ekspor non migas senilai US$ 0,57 juta.
Nilai impor Maluku periode Januari s.d Maret 2023 terjadi penurunan sekitar 31,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 (US$ 75,07 juta).
Komoditas yang diimpor pada
Januari s.d Maret 2023 adalah komoditi migas berupa bahan bakar mineral, dan komoditas nonmigas yang diimpor berupa pita perekat plastik, kemasan plastik, kertas/karton, pelindung
sirkuit listrik, panel pengontrol/pendistribusi listrik, elemen transmisi, gir. (AT-009)