SBB, Ambontoday.com- Masyarakat Provinsi Maluku diajak paham literasi dalan prodak Lembaga Jasa Keuangan (LJK).
Hal ini diakui Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku, Ronny Nazra di Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kamis (9/11/2023).
Diakui, secara umum, kondisi Lembaga Jasa Keuangan di Provinsi Maluku tahun 2023 baik. Meskipun tidak dipungkiri masih ada akses-akses yang tidak diinginkan oleh masyarakat karena masih ada pengaduan.
Namun, hal tersebut dapat diselesaikan dan mediasi dengan baik.
“Secara umum, ink terjadi karena kurangnya literasi akan prodak-prodak yang dimanfaatkan, sehingga terjadi kesalahpahaman dan menimbulkan sengketa,” ucapnya.
Untuk itu, OJK Maluku berusaha meminimalisir agar lebih awal masyarakat
sudah memahami prodak-prodak jasa keuangan yang dimanfaatkan sebagai bentuk tanggung jawab dan resiko dari prodak tersebut.
“Kami yakin, dengan adanya pers yang selalu menginformasikan prodak-prodak lembaga Jasa Keuangan (LJK) kepada masyarakat. Hal ini pasti akan dapat kita selesaikan,” tuturnya.
Ditambahkan, Secara garis besar aset tumbuh sebesar 1,1 persen pada posisi September 2023. Dari pertumbuhan itu, di barengi dengan pertumbuhan kredit sebesar 7,53 persen yoy.
Maka, provinsi Maluku surplus pendataan, dimana pertumbuhan BPK terhadap masyarakat hanya 2,45 persen. Berarti dana yang ada di internal Maluku hanya naik 2,4 persen sementara kreditnya tumbuh 7,5 juta persen.
Selain itu, ada dana hibah di luar provinsi yang masuk ke Maluku. Hal ini mencerminkan Maluku semakin diminati dan semakin banyak investasi dan kegiatan usahnya semakin berkembang.
Oleh karena itu, kedepannya UMKM juga mendapatkan kesempatan untuk memperoleh kredit yang tepat guna.
“Kita dorong kedepan agar perbankan di Maluku memberikan kredit UMKM sehingga Perekonomian Maluku lebih baik lagi,” tandasnya. (AT-009).