Ambontoday.com, Ambon.- Dinas Ketahanan Pangan (Dinas Ketapang) dalam rencana program kedepan akan terlebih dahulu membuat Neraca Pangan, Neraca Pangan ini sendiri sebagai standar perhitungan ketersediaan pangan di suatu daerah khususnya di Maluku saja.
Hal ini di sampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangangan Provinsi Maluku, Dr.Acmad Jais Ely, ST.,M.Si kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu 21 Juni 2023.
“Dengan adanya Neraca Pangan maka kita dapat mengeluarkan kebijakan, sesuai visi/misi Gubernur Maluku terkait konsep gugus pulau.Itu berarti pendekatan pangannya juga harus 12 gugus pulau, dimana pangan yang dominan di suatu daerah itu menjadi kearifan lokal daerah itu akan di distribusikan dengan KM Sabuk Nusantara, intervensi dinas perhubungan supaya ketika satu daerah mengalami kekurangan pangan maka daerah lain akan mendistribusikan.
Kalau tidak ada neraca pangan maka kita tidak akan dapat menghitung kebutuhan kita. Misalnya hari ini apa yang kurang, suprlusnya dimana maka untuk menentukan neraca pangan sembari dinas pertanian menentukan neraca produksi. Dari perhitungan neraca produksi itulah maka kita dapat menentukan neraca pangan kita, kurangnya dimana,” jelas Ely.
Menurutnya, Neraca Pangan dan Neraca Produksi inilah yang menjadi kunci agar dapat mengetahui kelemahan pangan kita di Maluku itu dimana.
Selain itu, Kata Kepala Dinas, terkait dengan ketersediaan Sagu di Maluku, saat ini Sagu mesti dibudidayakan. Untuk melakukan itu tidak bisa menggunakan anggaran daerah yang terbatasmelainkan harus melalui program nasional.
“Sagu maluku adalah sagu yang kualitasnya paling baik di dunia, untuk itu, untuk merehabilitasi Sagu maluku saya sudah mengusulkan ke Bapanas atau Badan Ketahanan Pangan Nasional. Program ini namanya ‘Resahku’ yang kepanjangannya Rehabilitasi Sagu Maluku.
Kalau kita lihat sekarang Riau itu adalah peneksport Sagu ke luar negeri, padahal sebenarnya Sagu itu berasal dari Maluku tetapi karena selama ini tidak ada program untuk mebudidayakan maka, sagu di maluku saat ini juga mengalami kelangkaan, berbeda dengan Riau yang melakukan penanaman Sagu,” papar Kadis.
Dengan adanya program yang sudah diusulkan ini mudah-mudahan kedepan ada Perda untuk menguatkan implementasi program Resahku di lapangan.
“Programnya sudah kita usulkan ke Bapanas dan mudah mudahan secepatnya direalisasikan. Kalau sudah terealisasi maka tugas DPRD untuk membahas perdanya. Kita sudah siapkan konsep untuk program ini dan akan kita ususlkan ke DPRD untuk dibahas sebagai Perda. Kalau sudah ada Perda maka pasti semuanya akan tunduk,” ucap Jais.